Ketidaksetaraan Gender Jadi Sorotan Menyusul Maraknya Bunuh Diri Selebritis

Jum'at, 12 Februari 2021 | 15:28 WIB
Ketidaksetaraan Gender Jadi Sorotan Menyusul Maraknya Bunuh Diri Selebritis
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Meningkatnya kasus bunuh diri aktris muda beberapa waktu belakangan ini telah memicu perdebatan tentang ketidaksetaraan gender dan meningkatnya tekanan sosial yang dihadapi wanita muda di Korea Selatan.

Model sekaligus aktris muda asal Korea Selatan Song Yoo-jung, telah menikmati kesuksesan kariernya. Namun, pada 23 Januari silam, dia meninggal secara mendadak.

Laporan awal media menyebut Yoo-jung bunuh diri. Jika dugaan itu benar, Yoo-jung akan menambah daftar selebritis muda Korea Selatan yang meninggal karena bunuh diri.

Selain mengungkap tantangan kesehatan mental yang dihadapi para selebritis yang menjadi pusat perhatian, kasus ini menunjukkan tren bunuh diri yang mengkhawatirkan di kalangan wanita muda di negara yang memang sudah bergulat dengan tingkat bunuh diri yang tinggi tersebut.

Aktris Oh In-hye (36), mengakhiri hidupnya September tahun lalu. Penyanyi Sulli, diikuti oleh sahabatnya yang juga merupakan penyanyi, Goo Hara, mengakhiri hidup mereka sendiri di tahun 2019.

Selebritis pria juga dilaporkan meninggal karena bunuh diri dalam beberapa tahun terakhir, salah satunya Kim Jong-hyun anggota boyband SHINee pada Desember 2017.

Ada banyak alasan di balik tren yang mengganggu ini. Untuk Song Yoo-jung dan Oh In-hye, meredupnya karier mereka jadi alasan yang mungkin paling terkait.

Sementara bagi Sulli dan Goo Hara, diduga karena depresi akan hujatan publik.

Sulli memutuskan keluar dari manajemen yang menaunginya dan mengungkap kelemahan masyarakat Korea Selatan - ketidaksetaraan gender.

Baca Juga: Aksi Sadis Pria Bantai Istri dan Keluarganya, Usai Beraksi Niat Bunuh Diri

Setelah bergabung dengan kelompok feminis yang menganjurkan wanita untuk tidak memakai bra, Sulli dihujat dan diintimidasi oleh warganet, yang kemudian menurut banyak pihak berkontribusi pada depresinya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI