“Kalau ada demonstrasi saya senang, kalau bisa setiap harilah, tapi kasihan juga sih,” kata Dewi sambil tertawa.
Dewi mengenang, beberapa waktu lalu saat aksi demonstrasi mahasiswa menuntut pembatalan RUU Cipta Kerja di sejumlah titik di Jakarta, dia mengaku mampu membawa pulang uang sebanyak Rp2,5 juta.
“Tapi itu saya dagang nasi kuning, kue-kue juga selain kopi sama rokok,” jelas Dewi.
Berjualan di tengah aksi demonstrasi, diakuinya bukan tanpa risiko, tapi beruntung hingga saat ini Dewi tidak pernah tertimpa hal buruk.
“Alhamdulillah tidak pernah, dagangan saya dijarah juga enggak pernah. Malha para demonstran biar kata dikejar-kejar petugas pas lagi minum kopi itu mereka bayar. Bahkan uda kabur dia lupa bayar, balik lagi dia, sambil bilang, Bu saya lupa bayar tadi,” ujar Dewi mengingat pengalamannya itu.
Oleh karenanya Dewi sangat berharap pandemi Covid-19 ini berakhir, apalagi saat ini dia harus menjadi tulang punggung keluarganya. Sebab beberapa waktu lalu suaminya telah meninggal dunia.
“Harapannya semoga corona nggak ada lagi deh, biar nggak ada PSBB-PSBB-an lagi, pendapatan saya bisa balik kayak dulu lagi,” ucap Dewi.