"Saya melamar jadi office boy di sebuah kantor B3S, dan diterima. Ngepel, nyapu, segala macam, bikinin minuman untuk pegawai," cerita Kak Seto.
Setelah cukup lama bekerja menjadi office boy, Kak Seto lalu bertanya pada pegawai ibu-ibu tempatnya bekerja, apakah ada yang membutuhkan pembantu. Itu dilakukannya untuk mendapatkan tempat tinggal yang layak.
"Akhirnya saya bertanya pada ibu-ibu pegawai, 'bu ada enggak yang butuh pembantu rumah tangga'. Supaya saya bisa dapat tempat yang mapan lah, kadang kesiram satpam, kadang kesiangan bangun," terang Kak Seto pada Gofar.
Beruntung, ada satu pegawai yang mau menerimanya. Ia pun mulai bekerja dan tinggal di rumah ibu itu, meski saat itu ia harus tinggal di kamar bekas kandang ayam.
"Ada seorang ibu yang tinggal tidak jauh dari kantor. Tapi waktu itu tidak ada kamar, saya tidur dibekas kandang ayam. Saya bersihkan, yang penting ada atapnya," jelasnya.
Namun karena tidak kuat bekerja selama tiga bulan, Kak Seto memutuskan untuk keluar. Tapi melihat Kak Seto yang sudah bekerja cukup lama dan akrab dengan anak-anak ibu itu, akhirnya Kak Seto diizinkan untuk tidur di kamar anaknya.
"Saya tidur sama satu anak yang paling bandel, tapi kok sama saya jadi akrab, seperti sahabat," ujarnya.
Begitu baiknya, Kak Seto sampai diangkat sebagai anak dan diperlakukan dengan baik. Hingga sekarang Kak Seto dengan keluarga ibu itu masih akrab dan harmonis.
"Dengan putra putrinya sudah seperti saudara. Sampai sekarang seperti keluarga. Masih suka kontak," kata Kak Seto.
Baca Juga: Kak Seto Jalani Operasi Biopsi Kanker Prostat, Begini Prosedurnya