Ciri-ciri Penyebab Seseorang Ditunda atau Gagal Vaksinasi Covid-19

Erick Tanjung Suara.Com
Minggu, 07 Maret 2021 | 15:53 WIB
Ciri-ciri Penyebab Seseorang Ditunda atau Gagal Vaksinasi Covid-19
Ilustrasi vaksin Covid-19. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Untuk kategori Aktivitas, pertanyaannya "Seberapa sering dalam empat minggu Anda merasa kelelahan?". 1: Sepanjang waktu; 2: Sebagian besar waktu; 3: Kadang-kadang; 4: Jarang. Jawaban 1 atau 2 mendapatkan skor 1 dan selain itu skornya 0.

Pada kategori penyakit lebih dari 4, partisipan ditanya apakah dokter pernah mengatakan tentang penyakit anda (seperti contoh penyakit di atas)?. Bila jawaban jumlah total penyakit skor yang tercatat 0-4 penyakit beri skor 0 dan 5-11 penyakit berilah skor 1.

Kemudian untuk kategori Usaha berjalan, pertanyaan yang diajukan "Dengan diri sendiri dan tanpa bantuan, apakah Anda mengalami kesulitan berjalan kira-kira 100-200 meter?" Beri skor 1 apabila "ya" dan 0 bila "tidak".

Terakhir, kategori Hilangnya berat badan yang biasanya dihitung menggunakan data bobot tubuh tahun dan sekarang. Persamaan yang digunakan [(bobot tahun lalu-bobot sekarang) : berat bada satu tahun] dikali 100 persen.

Apabila hasil lebih dari 5 persen atau artinya mewakili kehilangan berat badan 5 persen maka beri skor 1.

Interpretasi kuesioner yakni: skor total 1-2 prarapuh dan skor lebih dari 2 rapuh atau renta.

Menurut Siti, lansia sebaiknya menjalani penyaringan (screening) kerentaan minimal tiga hari jadwal vaksinasi agar apabila ada penyakit bisa mendapatkan pengobatan dan mengetahui layak atau tidaknya dia divaksin. Screening bisa dilakukan mandiri di rumah atau fasilitas kesehatan semisal puskesmas atau rumah sakit.

Dia menekankan persiapan agar vaksinasi bisa bekerja optimal, mempertimbangkan disfungsi imunitas karena usia. Hal ini berhubungan dengan respon terhadap vaksin yang kurang maksimal.

"Karena immunosenescence biasanya sudah terjadi inflamasi kronis lebih rendah akibat kombinasi penurunan imunitas tubuh, paparan terhadap antigen terus menerus, peningkatan produksi sitokin proinflamasi dari senescent T cells dan makrofag," kata Siti.

Baca Juga: Beredar Kabar Warga Meninggal Usai Disuntik Vaksin, Ini Kata Kadinkes Sumut

Persiapkan Diri

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI