Jejak Gelap Eritrea Dalam Perang Ethiopia

Rabu, 10 Maret 2021 | 12:09 WIB
Jejak Gelap Eritrea Dalam Perang Ethiopia
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kejahatan perang

Perang yang dilancarkan Abiy di Tigray turut mengundang campur tangan Eritrea, Bahkan otoritas lokal yang ditunjuk Addis Ababa mengakui keberadaan militer jiran dan meminta agar mereka dipulangkan.

Namun begitu, kedua negara membantah keberadaan serdadu Eritrea di Tigray. Organisasi HAM Amnesty International mengatakan pasukan Eritrea membunuh ratusan penduduk di kota Axum.

Adapun kantor berita AFP melaporkan, sebanyak 164 penduduk tewas dibantai di desa Dengolat, menurut catatan gereja lokal.

Roland Marchal, pengamat Afrika di Pusat Riset Internasional di Paris, Prancis, menilai Eritrea berusaha mendulang untung dengan "menduduki wilayah yang mereka klaim dan memulangkan paksa pengungsi Eritrea karena dianggap sebagai ancaman.

Sebelum perang, Tigray menampung 100.000 pengungsi Eritrea yang melarikan diri dari kejaran pemerintah di Asmara.

PBB melaporkan, dua kamp yang menampung para pengungsi kini sudah hancur.

Marchal meyakini Eritrea tidak cuma ingin membalas dendam.

"Jika Anda lihat apa yang mereka lakukan di Eritrea, ada dorongan untuk menjatuhkan hukuman kolektif,” kata dia.

Baca Juga: Ketahui Manfaat Biji Teff, Superfood dari Tanah Ethiopia

"Mereka sibuk mencari ganti rugi dengan membantai populasi warga sipil.” rzn/hp (afp, rtr)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI