Pada masa itu, penyelenggaraan tender belum menerapkan sistem online. Tugas yang diberikan kepada Jhonder, selain menjamin keamanan kontraktor, juga diminta mengawasi kontraktor-kontraktor lain dalam tender yang sedang berlangsung.
Dia ditugaskan untuk menghentikan langkah kontraktor-kontraktor dari luar kota A supaya jangan sampai berhasil memasukkan berkas penawaran ke panitia tender. Ibarat kata, Jhonder harus memotong kompas.
“Jangan sampai dia masuk, kita tahan dia,” kata Jhonder.
“Saat itu kita rebut berkas penawarannya. Dia tidak boleh masuk karena bukan area dia.”
Bodyguard seperti Jhonder biasanya dapat mengetahui asal setiap kontraktor -- apakah dari dalam kota atau luar kota -- setelah mendapat bahan informasi dari kontraktor lokal semacam bosnya.
Setelah berkas penawaran calon kontraktor direbut dan ditahan oleh Jhonder, biasanya kontraktor yang merasa dirugikan akan marah luar biasa. Situasi akan menjadi panas setelahnya.
Jhonder sudah memperkirakan kemungkinan-kemungkinan yang bakal terjadi, seperti keributan dengan pengusaha saingan, dan dia sudah siap dengan apapun yang terjadi kemudian.
“Biasanya pihak sekuriti atau panitia penyelenggaran ambil alih. Lalu mereka kendaliin situasi supaya nggak tegang atau nggak sampai memanas.”
Berkas penawaran yang diambil dari tangan peserta tender lain akan ditahan sampai waktu penawaran ditutup.
Baca Juga: Kisah Debt Collector: Dikepung Massa Sampai Nasabah Memancing Hasrat Seks
Bodyguard seperti Jhonder tidak ada urusannya dengan tetek bengek peraturan dalam proses lelang proyek.