Ketika mengawal hakim keluar dari ruang persidangan dan membela konsentrasi massa menuju ke tempat parkir mobil, Jhonder beberapa kali menerima bogem mentah dari sejumlah orang.
“Beta dapat pukulan-pukulan dari massa. Tapi beta nggak balas karena saat itu tugasnya hanya untuk bungkus dia (hakim) sampai aman. Jangan sampai dia kena fisikhakim. Kita belah massa yang beringas itu. Waktu dipukul ya kita diam saja. Harus konsentrasi full ke pengamanan hakim,” katanya.
Jhonder menyebut kejadian tersebut menjadi salah satu pengalaman yang sulit dilupakan. Tapi dia bersyukur bisa melewati semuanya. Hakim dapat kembali ke rumah dengan aman.
“Selesai, dia berterimakasih, kemudian pembayaran jasa.”
Perlengkapan bodyguard
Tiap-tiap bodyguard berbeda cara untuk mendukung tugas-tugas mereka. Tapi dari pengalaman Jhonder, dia tidak pernah melengkapi diri dengan senjata, apalagi senjata api.
“Nggak bawa apa-apa. Paling pasang badan saja,” katanya.
Membawa senjata dia nilai justru tidak menyelesaikan masalah jika terjadi sesuatu hal di lapangan. Bodyguard model seperti ini, umumnya berprinsip, terluka karena menjalankan tugas melindungi klien, adalah bagian risiko yang harus diterima.
“Kena pukulan itu ya risiko yang harus dihadapin. Kita nggak perlu mempersenjatai diri,” katanya.
Baca Juga: Kisah Debt Collector: Dikepung Massa Sampai Nasabah Memancing Hasrat Seks
Yang utama dalam menjalani pekerjaan sebagai pengawal pribadi, selain waspada dan peka, juga harus memiliki strategi untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan.
Di antaranya, strategi ketika harus evakuasi klien di tengah situasi yang mengancam. Contohnya dalam kejadian pengawalan hakim dalam sidang putusan tadi.
Ketika akan mengawal klien, terutama dalam kasus-kasus tertentu, sebelumnya kawasan yang akan didatangi dipetakan terlebih dahulu hingga memperhitungkan jalan keluar jika terjadi hal-hal yang tak diinginkan.
“Untuk lebih meminimalisir risiko, jangan sampai orang yang kita kawal ini kena ancaman fisik. Jalur-jalur evakuasi harus kita antisipasi. Itu biasanya kita pelajari dulu,” kata Jhonder.
Walaupun pekerjaan pengawal pribadi taruhannya nyawa, dari pengalaman Jhonder, selama ini tidak ada asuransi jiwa.
“Selama ini yang kita jalanin nggak ada ya. Ya, kita selalu berharap setiap dapat job kita aman aja. Yang kita jaga aman, kita pun aman,” kata dia.