Rusia: Israel Harus Hentikan Serangan ke Situs Nuklir Iran

Muhammad Yunus Suara.Com
Kamis, 19 Juni 2025 | 20:43 WIB
Rusia: Israel Harus Hentikan Serangan ke Situs Nuklir Iran
Ilustrasi nuklir - Bahan Baku Nuklir (pexels)

Suara.com - Rusia menganggap serangan Israel terhadap fasilitas nuklir di Iran sebagai hal yang tidak dapat diterima dan mendesak Tel Aviv untuk segera menghentikan serangannya, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, Kamis 19 Juni 2025.

"Rusia meminta para pemimpin Israel untuk segera menghentikan serangan terhadap instalasi dan lokasi nuklir yang berada di bawah perlindungan dan yang menjadi subjek kegiatan verifikasi IAEA," kata Zakharova di sela-sela Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg (SPIEF).

"Kami khususnya prihatin dengan keamanan pembangkit listrik tenaga nuklir Bushehr, lokasi para ahli Rusia bekerja," tambahnya.

Rusia juga memperingatkan Amerika Serikat untuk tidak melakukan intervensi militer dalam konflik Iran-Israel, karena dapat menjadi sebuah langkah yang sangat berbahaya.

"Kami berharap pemahaman bahwa tidak ada alternatif selain menemukan solusi negosiasi yang dapat diterima bersama untuk masalah yang ada akan muncul," katanya.

Saat ini Kota St. Petersburg Rusia menjadi tuan rumah SPIEF ke-28 yang berlangsung pada 18-21 Juni, dengan mengusung tema Shared Values: The Foundation of Growth in a Multipolar World.

Perusahaan induk RIA Novosti, Grup media internasional Rossiya Segodnya, menjadi mitra informasi forum tersebut.

Respons Donald Trump

Saat ditanya wartawan Rabu pekan ini mengenai apakah Amerika Serikat akan ikut Israel menyerang fasilitas nuklir Iran, Presiden Donald Trump menjawab, "mungkin ya, mungkin tidak."

Baca Juga: Upacara Penghormatan di Piskaryovskoye Memorial, Ini Sederet Kegiatan Prabowo di Rusia

Tapi sudah ada desakan kuat di dalam negeri AS agar Trump membantu Israel menyerang Iran. Sebagian lagi menentang penglibatan militer AS dalam konflik itu.

Mungkin akhirnya Trump menceburkan AS dalam perang itu walau melawan janji elektoralnya untuk tak menjerumuskan AS ke dalam perang yang dirancang pihak lain.

Mungkin juga Trump berpegang teguh pada janjinya pada Pemilu 2024 itu.

Hal yang pasti, Israel akan terus berupaya menyeret AS dalam konflik rancangannya, karena tak mungkin sendirian menundukkan Iran.

Israel, khususnya rezim Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, tak bisa menyembunyikan hasrat melemahkan Iran pada tingkat nol.

Sampai-sampai tak mengesampingkan skenario pembunuhan Pemimpin Spritual Iran Ayatullah Ali Khamenei.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI