Xanana Gusmao kemudia dikenal sebagai pemimpin Gerakan Pengacau Keamanan (GPK) Fretilin setelah melakukan pemberontakan hingga belasan tahun. Hal ini memantik masyarakat di Dili berdemonstrasi menuntut kemerdekaan Timor Leste pada 1991.
Beberapa dari demonstran diadili dan didakwa melakukan tindakan subversif. Di tengah invasi Indonesia, Xanana tak luput dari bui dan ditahan selama 6 tahun. Tak lama setelah Soeharto lengser, pada 20 Agustus 1999, Timor Leste melakukan referendum yang berisi memisahkan diri dari Indonesia dan membentuk negara merdeka.
Pembebasan Xanana dari tahanan politik, terjadi pada masa pemerintahan Presiden BJ. Habibie dan menjadi awal kemerdekaan Timor Leste. Hingga Timor Leste merdeka sebagai negara independen pada 2002 dengan nama resmi Republik Demokratik Timor Leste. Dengan hasil kemerdekaan ini, maka tak heran jika Xanana Gusmao memiliki hubungan dekat dengan Habibie hingga meninggalnya Habibie pada 11 September 2019.
Xanana Gusmao terpilih menjadi presiden pertama Timor Leste tahun 2002-2007. Kemudian setelah masa jabatan presiden berakhir, ia menjabat sebagai Perdana Menteri Timor Leste dua periode, 2007-2015.
Demikian profil Xanana Gusmao yang sedang diperbincangkan berkat aksi sosialnya membantu korban banjir di Dili berikut dengan kisah perjuangannya dulu mewujudkan Timor Leste sebagai negara yang independen.
Kontributor : Yulia Kartika Dewi