Suara.com - Otoritas Kesehatan Denmark mengonfirmasi pada Rabu (14/4/2021), bahwa mereka akan berhenti menggunakan vaksin Covid-19 buatan AstraZeneca, menjadi negara pertama di dunia.
"Otoritas Kesehatan Denmark telah memutuskan untuk melanjutkan vaksinasi terhadap Covid-19 tanpa vaksin dari AstraZeneca," katanya dalam sebuah pernyataan disadur dari Global News, Kamis (15/4/2021).
Keputusan tersebut dapat menunda peluncuran program vaksinasi negara itu hingga empat minggu, berdasarkan pernyataan sebelumnya oleh badan kesehatan.
Badan pengawas obat Uni Eropa (EMA) mengatakan pekan lalu telah menemukan kemungkinan hubungan antara vaksin dan kasus pembekuan darah yang sangat langka.
Di sisi lain, EMA juga mengatakan risiko kematian akibat Covid-19 "jauh lebih besar" daripada risiko kematian akibat efek samping dari vaksin yang jarang terjadi tersebut.
Namun, regulator menyerahkan kepada masing-masing negara anggotanya untuk membuat penilaian risiko mereka sendiri dan memutuskan bagaimana mengelola vaksin berdasarkan kondisi.
Serentetan negara di seluruh dunia, termasuk Prancis dan Jerman, telah kembali memberikan vaksin kepada warganya, kebanyakan mereka yang berusia di atas 50 atau 60 tahun.
Denmark, negara berpenduduk 5,8 juta orang, sedang dalam proses membuka kembali sekolah, restoran, pusat perbelanjaan dan kegiatan budaya, setelah tingkat infeksi harian menurun menjadi 500-600 dalam sehari.
Direktur Otoritas Kesehatan Denmark Soren Brostrom mengatakan bulan lalu bahwa Denmark "mengikuti prinsip kehati-hatian" sehubungan dengan vaksin AstraZeneca.
Baca Juga: Denmark Jadi Negara Pertama yang Resmi Berhenti Gunakan Vaksin AstraZeneca
Denmark menjadi negara pertama yang pada awalnya menangguhkan semua penggunaan vaksin pada bulan Maret karena masalah keamanan.