Saat itu, Bachtiar Nasir tersandung kasus pencucian uang dari dana Yayasan Keadilan Untuk Semua (YKUS). Saat itu Bachtiar Nasir dituduh menyelewengkan dana umat. Saat itu, Bachtiar Nasir juga menjabat sebagai Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI).
Mengomentari Kasus Jozeph Paul Zhang
Anwar Abbas berpendapat bahwa Jozeph Paul Zhang berani menghina Nabi Muhammad dan Islam sebab merasa tidak akan ditindak, lantaran Kapolri beragama Kristen. Hal ini dikatakan Waketum MUI itu dalam acara "Apa Kabar Indonesia" bertajuk "Buronan Polisi: Jozeph Bisa Dideportasi?".
"Orang yang namanya Paul Zhang ini, ribut kita semua itu, negara lain pun ribut dibuatnya karena terjadi pelanggaran-pelanggaran yang sangat fundamental dan mendasar," kata Anwar Abbas.
Ia menambahkan, "Karena yang namanya agama itu sesuatu yang kita anggap suci, yang namanya Nabi itu bagi pemeluk agama adalah orang-orang yang sangat dihormati. Jadi, kalau seandainya agama dan Nabi dihina, dicela, dicerca, ya tentu saja kemarahan akan memuncak dan akibatnya, stabilitas dalam negeri akan menjadi terganggu".
Anwar Abbas menilai Jozeph Paul Zhang terkesan tak kenal takut dan malah menantang sebab yakin dirinya tidak akan diapa-apakan oleh Kapolri Listyo Sigit Prabowo.
"Saya melihat Bapak Kapolri yang sangat sensitif sekali soal hal ini. Kalau dalam video yang saya baca dan dengar itu, Paul Zhang ini yakin dia tidak akan diapa-apakan karena Kapolrinya Kristen," ujar Anwar Abbas.
Meski demikian, Anwar Abbas meyakini bahwa Listyo Sigit Prabowo akan bersikap tegas atas pelanggaran yang dilakukan oleh Jozeph Paul Zhang.
Demikian penjelasan profil Anwar Abbas, Wakil Ketua MUI yang ikut menanggapi kasus Jozeph Paul Zhang.
Baca Juga: Menghina Lagi, Jozeph Paul Zhang: Islam Bangsa yang Biadab
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni