Wakil Ketua MUI Ajak Umat Islam Salat Gaib untuk Awak KRI Nanggala 402

Chandra Iswinarno Suara.Com
Minggu, 25 April 2021 | 13:32 WIB
Wakil Ketua MUI Ajak Umat Islam Salat Gaib untuk Awak KRI Nanggala 402
Anggota TNI AL melakukan penghormatan ketika kapal selam KRI Nanggala-402 tiba di Dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya, Jatim, Senin (6/2/2012). Kapal selam tersebut kembali bergabung dengan TNI AL usai menjalani perbaikan menyeluruh di galangan kapal Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering, Okpo, Korea Selatan. [Antara/M Risyal Hidayat]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta seluruh umat Islam di Indonesia menggelar Salat Gaib untuk awak kapal selam KRI Nanggala-402 yang hingga kini masih dalam pencarian setelah dinyatakan subsunk (tenggelam).

Imbauan tersebut disampaikan Wakil Ketua MUI Anwar Abbas seperti dilansir Antara pada Minggu (25/4/2021).

"Mari melaksanakan Salat Gaib agar semua dosa mereka diampuni dan pengabdian serta pengorbanan yang telah mereka berikan kepada bangsa dan negaranya menjadi ibadah serta mendapatkan ganjaran pahala yang sebesar-besarnya dari-Nya," ujarnya.

Lebih lanjut, meski hingga kini belum ditemukan, Anwar mengajak untuk tetap menggantungkan harapan setinggi langit agar pencarian KRI Nanggala-402 dapat segera menemui titik terang.

"Tetapi kalau seandainya harapan itu tidak kita dapatkan, kita mengharapkan agar kita semua terutama pihak keluarga dapat menerima musibah ini dengan penuh ketabahan dan kesabaran," kata dia.

Dia juga mengutip salah satu hadis yang menerangkan tentang mati syahid ketika seseorang meninggal akibat tenggelam.

'Siapa yang mati karena tenggelam maka dia mati dalam keadaan syahid.' (HR Muslim 1915).

Dia meyakini, jika awak KRI Nanggala-402 harus dinyatakan meninggal, maka mereka telah menghadap Tuhan Yang Maha Esa dengan terhormat.

"Maka kalau seandainya memang mereka meninggal dalam keadaan seperti ini maka mereka jelas telah pergi menghadap Tuhannya dalam keadaan terhormat karena berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Muslim," kata dia.

Baca Juga: Wakil Ketua MPR Setuju Awak KRI Nanggala Peroleh Kenaikan Pangkat Anumerta

Sebelumnya, kapal selam buatan Jerman Barat pada tahun 1981 tersebut hilang kontak saat sedang berlatih penembakan rudal di Perairan Bali..

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI