Suara.com - Inspeksi dadakan (Sidak) yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Minggu (2/5/2021) kemarin dikeluhkan pedagang. Mereka mengatakan akibat sidak itu mempengaruhi jumlah pengunjung yang berbelanja.
Hanggika salah satu pedagang baju koko, di Blok B Pasar Tanah Abang mengatakan sidak kemarin berdampak langsung terhadap penghasilannya.
"Apalagi seperti kemarin itu pas lagi rame-nya, lagi enaknya langsung berhenti, (tiba-tiba) sepi, " kata dia saat ditemui Suara.com, Senin (3/5/2021).
Karenanya kata Hanggika hal itu mempengaruhi pendapatannya. Terlebih adanya aturan baru yang dikeluarkan Anies, seperti penutupan akses transportasi KRL ke Pasar Tanah Abang pada pukul 15.00 WIB dan 17.00 WIB, serta aturan sistem buku tutup.

"Padahal yang tujuan kami itu pas hari kemarin ingin nyari duitnya disitu (saat momen Sabtu dan Minggu). Seharusnya Rp10 juta lebih bisa, tapi karena saat Zuhur saja sudah sepi," ujarnya.
Lebih lanjut, Hanggika mengaku, sebelum pandemi dengan momen yang sama yakni menjelang Idul Fitri, pendapatannya bisa mencapai Rp 20-30 per hari.
Namun pada saat awal-awal pandemi bertepatan dengan Ramadhan 2020 dia harus gigit jari, karena adanya pembatasan yang dilakukan di Pasar Tanah Abang. Akibatnya dia memilih untuk menutup tokonya.
Kekinian, pada saat ini perlahan diakuinya pendapatannya mulai meningkat, meski masih dibawah 50 persen.
"Awal sudah ada lockdown sudah tutup semua, enggak ada lagi penjualan. Sekarang masih bisa berjualankan, masih adalah pendapatan meski nggak seperti kemarin, di bawah 50 persen dari obeset tahun-tahun lalu masih dapat," ujarnya.
Baca Juga: Pasar Tanah Abang Membludak Lagi! Warga Berdempetan, Masker Dipakai di Dagu
Sebelumnya, Pasar Tanah Abang mengalami lonjakan pengunjung hingga mencapai 100 ribu orang. Terkiait hal itu, Anies Baswedan memberlakukan sistem buka tutup pasar, jika sudah penuh 50 persen pengunjung tidak boleh masuk gedung.