Tekan Kematian Ibu dan Bayi, Istana Minta Masyarakat Hargai Perjuangan Bidan

Selasa, 25 Mei 2021 | 17:48 WIB
Tekan Kematian Ibu dan Bayi, Istana Minta Masyarakat Hargai Perjuangan Bidan
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. [KSP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan berdasarkan data sistem informasi SDM Kesehatan per 7 April 2021, bidan menjadi salah satu tenaga kesehatan paling banyak dengan jumlah 202.309 dari 10.279 dan 61.749 bidan dari 2.955 rumah sakit.

Karena itu, bidan menjadi tulangapunggung sistem kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan pada ibu dan anak, termasuk untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi. 

"Maka kita patut berikan dukungan yang dibutuhkan untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme para bidan. Sehingga, bidan bisa berikan layanan yang paripurna bagi yang membutuhkan," ucap Moeldoko saat membuka webinar Hari Bidan Internasional dengan tema "Ikuti Datanya" : Investasi untuk Bidan” secara daring, Selasa (25/5/2021).

Moeldoko menjelaskan, menurunkan angka kematian ibu dan bayi menjadi prioritas pembangunan nasional sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RJPMN) 2020-2024. Sementara tingkat kematian ibu dan bayi di Indonesia masih cukup tinggi. 

Kata Moeldoko, mengacu data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2015, angka kematian ibu mencapai 305 per 100.000 penduduk dan angka kematian bayi pada 2017 sebesar 24 per 1.000 kelahiran hidup.

Karena itu di Hari Bidan Internasional, Moeldoko mengapresiasi peran penting para bidan dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi di kondisi yang tidak mudah, bahkan harus sampai mempertaruhkan nyawanya.

Di kesempatan yang sama, Tenaga Ahli Utama Kedeputian II Kantor Staf Presiden (KSP) Dr. dr. Brian Sri Prahastuti menekankan perlunya kolaborasi dan upaya bersama dibutuhkan dalam mengurangi kematian dan penyakit ibu dan bayi di Indonesia.

"Sehingga inilah waktunya bagi pemerintah dan sektor swasta, dengan dukungan kuat dari masyarakat sipil dan komunitas, untuk bekerja sama dalam meningkatkan kesehatan ibu dan bayi baru lahir," ucap Brian.

Plt. Direktur Jendral Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kementerian Kesehatan dr. Kirana Pritasari, juga menilai peran bidan sangat besar dalam menekan angka kematian ibu dan bayi di Indonesia. 

Baca Juga: Positif Covid-19, Seorang Bidan di Agam Meninggal Dunia

Ia meyakini, bidan bisa berkontribusi lebih besar lagi agar bisa menurunkan kematian ibu dan bayi hingga 5,5 persen per tahunnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI