"Jangan mengundang maut, itu listrik dan basah," komentar Ros*******.
"Jangan dibiasakan bunda, nanti kalau gimana-gimana anda yang nyesel lho. Anak-anak itu tergantung kita yang ngebenerin," timpal An*******.
"Dikira lucu yah begitu. Nanti kalau anak masuk sendiri terus gak bisa dibuka, baru deh mewek. Tolong lah hal kayak gini jangan buat bercandaan," sambung Hes*******.
"Itu bukan lelucon. Saya juga emak-emak, tapi gak gini amat bercanda sama anak," balas Ari*******.
"Jangan sampai terjadi hal yang gak diinginkan bu, nanti nangis. Hati-hati itu bukan tempat mainan anak. Bahaya," sahut warganet lain.
Orangtua Harus Tahu, Ini 5 Kriteria Bermain yang Aman bagi Anak
Bermain merupakan cara anak usia dini belajar tentang segala hal. Melalui bermain, kata psikolog, Nadya Pramesrani, M.Psi, Psi, anak belajar untuk mengembangkan berbagai macam kemampuan yang akan bermanfaat untuk menjalani dunia akademisnya nanti, seperti kemampuan motorik kasar, motorik halus, personal dan sosial, serta kognitif.
Nadya juga membagi kriteria bermain yang baik bagi anak ke dalam lima kategori.
Pertama, bermain harus menyenangkan dan bebas tekanan. "Ketika bermain, orangtua harus menularkan semangat ke anak. permainan akan lebih menyenangkan dan kemampuan belajar akan lebih optimal, jika menyenangkan," kata Nadya dalam acara Kodomo Challenge di Jakarta beberapa tahun lalu.
Baca Juga: Penumpang Mobil Ledek Pemotor yang Salah Masuk Jalan Tol, Jadi Bulan-bulanan Massal
Kedua, permainan harus berpusat pada anak. Itu terjadi karena anak kerap berubah-ubah. Terkadang mereka sangat aktif, namun ada kalanya, anak hanya ingin duduk diam.