"Semua obyek wisata tutup, tapi wisatawan dipersilakan datang. Seolah-olah Pemerintah Kota Yogyakarta @PemkotJogja hendak menjual wisata pandemi di Jogja, wisatawan diajak melihat rakyat Jogja yang sedang sakit dan kelaparan diakibatkan lockdown tanpa jaminan," kritik warganet.
"Udah nggak kaget. Sebagai warga istimewa aku lebih milih ngurus diri sendiri dan keluarga. Apa yang mau diharapkan dari pemerintah wakanda yang mencla-mencle ini hihihi," sindir warganet.
"Ngapa sih gak bisa tegas cuma 2 minggu. Kasihan nakes lama gak ketemu keluarganya. Ya Allah ya gusti, gemesss," tulis warganet.
"Biasa terus nanti yang disalahkan warganya lagi. Makan cari sendiri mati ngubur sendiri. Cari rumah sakit kalau sekarat juga sendiri," keluh warganet.
"Lebih penting uang wisatawan, ngorbanin warga lokal sampai faskes gawat darurat," kata warganet.
Jalan Malioboro Tak Ditutup Selama PPKM Darurat
Kota Yogyakarta masuk dalam zona yang akan menerapkan PPKM Darurat mulai Sabtu (3/7/2021) besok. Menghadapi penerapan tersebut, Pemkot Yogyakarta memastikan bahwa Jalan Malioboro akan tetap dibuka.
Wakil Wali Yogyakarta, Heroe Poerwadi menjelaskan meski begitu, pedagang kaki lima (PKL) maupun pemilik toko di sepanjang Jalan Malioboro wajib mentaati aturan yang ada di dalam PPKM darurat.
"Jalan Malioboro masih dibuka tapi aktivitas tokonya mengikuti ketentuan-ketentuan yang sudah diatur dalam PPKM darurat," katanya, Jumat (2/7/2021).
Baca Juga: Pengendalian PPKM Darurat, 4.463 Personel Gabungan Diturunkan
Dia mengatakan, pelaku usaha yang masuk kategori esensial diizinkan beroperasi hingga pukul 20.00 WIB. Sementara pelaku usaha yang tidak bergerak di bidang kebutuhan sehari-hari harus tutup.