“Saya emosinya itu, di jalanan masih banyak orang tidak pakai masker. Kita sudah capek seperti ini kok orang-orang tidak peduli sama protokol kesehatan,” ucap Sulis.
Sulis selalu berharap jangan sampai ada lagi masyarakat yang menjadi korban keganasan Covid-19 dan kemudian berakhir di mobil ambulans yang dikemudikannya menuju tempat pemakaman.
“Yang sering kami teriaki itu maskerlah. Seminimal pakai masker. Kalau tidak penting-penting jangan keluarlah, di rumah saja,” ujar Sulis.
“Jadi saya kan selalu sedia maskerkan, kalau lihat orang atau pedagang tidak pakai masker terkadang saya kasih. Pakai maskernya, bagaimanapun itu saya minta pakai masker. Jadi saya suka kayak gitu. Sia-sia nggak sih saya kerja kayak seperti ini, tiba-tiba ada yang abai,” sambung Sulis.

Kontrak Mati
Hampir setahun menjalani tugas sebagai relawan sopir ambulans, Sulis mengaku mendapat dukungan dari keluarganya. Tak pernah keluarganya menentang pilihan yang dijalaninya saat ini. Apalagi istrinya selalu memberi dukungan kepadanya.
“Keluarga besar mendukung banget. Palingan ibu saya bawel setiap hari ingatkan biar patuhi protokol kesehatan dan rajin bersih-bersih,” kata Sulis.
Di samping itu, Sulis juga mengaku tak pernah mendapatkan hal yang tidak mengenakan di lingkungan. Tetangganya dan teman-temanya tidak pernah menjauhinya.
Kata Sulis, dia selalu tahu diri saat akan pulang ke rumahnya.
Baca Juga: Viral Sopir Ambulans Terkapar di Depan IGD dan 5 Berita Viral Lainnya
“Yang penting selesai tugas saya bersih-bersih dulu. Mandi dan ganti baju sebelum pulang ke rumah,” ujarnya.
Karena adanya dukungan yang sangat besar itu, Sulis mengaku sudah sangat nyaman dengan tugas yang dijalaninya. Sejauh ini, tak pernah terlintas di pikirannya untuk berhenti. Dia sudah berjanji pada dirinya sendiri akan selalu bertugas sampai pandemi ini benar-benar selesai.
Bahkan kata Sulis sekalipun dia gugur dalam tugasnya dia sudah siap dengan segala kemungkinan tersebut.
“Saya juga sudah ngomong ke istri, komitmen sampai selesai pandemi ini, walaupun saya misal gugur sudah jadi risiko saya,” ujar Sulis.
Menjalani tugas menjadi relawan penanganan Covid-19 bukan tanpa risiko. Apalagi saat ini ada varian baru Covid-19, Delta dari India yang sudah masuk ke Indonesia. Jeni baru ini memiliki penularan yang lebih cepat.
Rasanya khawatir tak jarang sering dialaminya, namun semua itu ditepisnya dengan mendekatkan diri kepada Tuhan dan mematuhui protokol kesehatan.