Cerita Sulis, Korban PHK yang Rela Kontrak Mati Demi Antar Jenazah Covid-19

Kamis, 08 Juli 2021 | 12:01 WIB
Cerita Sulis, Korban PHK yang Rela Kontrak Mati Demi Antar Jenazah Covid-19
Sulis Sudaryanto, relawan sopir ambulans saat mengantar jenazah Covid-19 ke pemakaman. (Dokumen pribadi Sulis Sudaryanto)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Meski lewat sambungan telepon, suara kelelahan begitu terdengar jelas saat kata-kata terucap darinya. Kendati demikian Sulis tetap antusias dan hangat berbagi pengalamannya dengan kami. 

Para relawan sopir ambulnas saat mengevakuasi jenazah pasien Covid-19. (Dokumen pribadi Sulis Sudaryanto)
Para relawan sopir ambulnas saat mengevakuasi jenazah pasien Covid-19. (Dokumen pribadi Sulis Sudaryanto)

Sulis pun bercerita, dia baru saja mengantarkan beberapa jenazah, dan dari satu jenazah dia terlibat dalam situasi yang sangat emosional serta mengiris perasaannya. 

“Bagi saya ini sangat mengesankan (sangat sedih). Saya baru mengantar jenazah ke Pondok Rangon,” kata Sulis dengan suara bergetar mengawali kejadian yang baru saja dialiminya. 

Kata dia jenazah yang baru saja diantarnya adalah seorang pria berusia sekitar 38 tahun dan telah berkeluarga. Pria tersebut meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri di sebuah rumah kawasan Depok.  

Ketika hendak membawa jenazah menuju tempat pemakaman istri dari pria tersebut kekeh untuk ikut dalam mobil ambulans

“Jadi istrinya bercerita kalau dia mimpi naik mobil sama suaminya dan mentok di tanah. Kemudian ibunya bilang, kalau saya meninggal, saya dimakamkan di samping suami saya ya, ibunya bilang seperti itu,” ujar Sulis mengulang  perkataan dari perempuan itu dengan suara yang mulai serak.

Sulis Sudaryanto, relawan ambulans pengantar jenazah Covid-19. (Dokumen pribadi Sulis Sudaryanto)
Sulis Sudaryanto, relawan ambulans pengantar jenazah Covid-19. (Dokumen pribadi Sulis Sudaryanto)

Ayah yang Tegar 

Mendengar perkataan itu, ayah dari satu orang anak ini mengaku mencoba tegar agar tidak terbawa suasana sedih. Karena bagaimana pun juga dirinya adalah seorang relawan yang harus terlihat tetap kuat. 

“Terus saya bilang, Ibu jangan ngomong seperti itu. Kalau ibu enggak ada bagaimana anak-anak. Ibu harus kuat,” ujar Sulis dengan suara terbata-bata. 

Baca Juga: Viral Sopir Ambulans Terkapar di Depan IGD dan 5 Berita Viral Lainnya

Padahal diakuinya, tetap saja dia terbawa suasana, saat itu juga pria berusia 28 tahun ini teringat dengan istri dan anaknya yang baru saja genap berusia dua tahun pada bulan ini. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI