"Bisa marah lagi ini gubernur Papua sama rakyat Papua. Papua ASN nya juga banyak. Macam tempat buangan aja," tulis warganet.
"Waduh parah, emang seperti apa Papua kalau ancaman sampai mau dikirim ke Papua?," tanya warganet.
"Itu sama saja mengibaratkan Papua daerah yang kurang baik, yang buruk," timpal lainnya.
Namun, ada juga warganet yang memberikan pembelaan. Mereka menilai jika pernyataan Risma itu tidak bermaksud merendahkan Papua.
"Biar kalau sampai ke Papua mereka semakin rajin. Kenapa dikonotasikan. Di Jawa sukanya alon-alon dan malas-malasan. Pindahin ke Papua supaya tau kalau orang Papua itu rajin dan semangat kerja. Biar malu sendiri ASNnya!," bela warganet.
"Mungkin bukan itu poinnya bang, lebih ke supaya jadi jauh dari kluarga/kerabat/lingkungan tempat tinggalnya. Karena kan Papua suatu daerah yang posisinya paling jauh di Indonesia," jelas warganet.
"Bukan karena apa-apa sih. Cuma karena Papua jauuuhh. Nanti nek mau mudik biayanya banyak, apalagi pandemi, harus ini dulu lah itu dulu lah," tambah yang lain.
"Yang saya tangkap justru bu Risma ingin memberikan contoh kalau di Papua itu orang rajin-rajin gak bisa malas-malas begini. Di Papua itu pagi-pagi jam 5 saja sudah banyak mama yang pergi ke pasar padahal hanya mencari uang ribuan. Main deh kesini asik tau," beber warganet.
"Memang kenyataannya PNS di Jawa takut jika sewaktu-waktu dipindahkan ke Papua," timpal lainnya.
Baca Juga: Ancam ASN Buang ke Papua, Mensos Risma Disemprot Banyak Orang Dinilai Rasis
Seperti diketahui, Risma marah kepada ASN saat mengunjungi Balai Wyataguna Bandung, Jawa Barat. Kemarahannya ini disebabkan karena tidak ada satupun ASN di sana ikut membantu memasak di dapur umum yang disiapkan Kementerian Sosial (Kemensos).