Di sana, Yunita tidak langsung mendapatkan tempat tidur. Kariman juga sempat diperiksa oleh tenaga kesehatan di parkiran UGD.
Sementara dirinya diminta untuk mengurus ke bagian registrasi. Kariman tetap di dalam mobil sembari menunggu hasilnya.
"Pada pukul 21.40 WIB meski sudah di UGD, papa masih belum mendapatkan perawatan (seperti infus), kemudian saudara kami memberi kabar bahwa ada satu rumah sakit yang mau menerima papa," ungkapnya.
Kala itu pihak RSDC Wisma Atlet mengabarkan kalau Kariman harus segera dibawa ke ruang ICU. Sementara di sana kondisinya pun sudah penuh.
Alhasil, Kariman dibawa ke rumah sakit Husada sekitar pukul 22.28 WIB. Sedikit bernapas lega, Kariman bisa turun dari mobil untuk dipindah ke ruangan isolasi khusus Covid-19, tetapi bukan ICU.
Sebab ruangan ICU di sana pun penuh bahkan mengantre hingga 7 orang.
Tepat pada 1 Juli 2021, Yunita mendapat kabar kalau ada tempat tidur ICU yang tersedia bagi sang ayah. Kariman pun mendapatkan perawatan meski kondisinya terus menurun.
Meski sudah berjuang, Kariman akhirnya menghembuskan napas terakhir pada 4 Juli 2021.
Menurut informasi yang disampaikan Yunita, Kariman meninggal dunia dengan kondisi terpapar Covid-19 disertai penyakit hipertensi. Kariman dimakamkan di TPU Tegal Alur.
Baca Juga: Cara Menyusui Bayi untuk Ibu Positif Covid-19 dan Tips Menyimpan ASIP
Memiliki pengalaman seperti itu membuat Yunita kini aktif memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan. Ia berharap tidak ada lagi yang mengalami kehilangan orang tercinta karena terpapar Covid-19.