Kerja kerasnya terbayar dan dia memenangkan medali emas pertama untuk Filipina.
"Saya banyak berkorban. Saya tidak bisa bersama ibu dan ayah saya selama berbulan-bulan bahkan bertahun tahun, dan tentu saja, pelatihan sangat menyiksa. Tapi Tuhan punya rencana." jelasnya.
Menurut laporan AFP, Hidilyn Diaz adalah putri seorang tukang becak dan dia tinggal di desa miskin dekat Zamboanga.
Sebelum menjadi seorang atlet, Hidilyn Diaz adalah seorang pramugari Angkatan Udara Filipina. Di Olimpiade Rio 2016, dia berhasil mendapatkan medali perak.