Modus Terlihat Jelas, Polisi Diminta Segera Ungkap Penipu dan Calo Donor Plasma Konvalesen

Jum'at, 30 Juli 2021 | 15:25 WIB
Modus Terlihat Jelas, Polisi Diminta Segera Ungkap Penipu dan Calo Donor Plasma Konvalesen
Plasma Konvalesen yang didonorkan warga ditaruh di kotak khusus untuk selanjutnya dipergunakan di Kantor Palang Merah Indonesia (PMI) DKI Jakarta, Senen, Jakarta Pusat, Jumat (23/7/2021). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sarju mengetahui adanya praktik calo setelah dihubungi beberapa keluarga pasien.

Salah satunya keluarga dari pasien yang dirawat di rumah sakit di Surabaya.

Ketika itu, keluarga pasien sedang berusaha mencari pendonor.

"Ini barusan saya alami juga, saya dapat telepon dari keluarga pasien X yang dirawat di RS Surabaya. Keluarga tersebut barusan dihubungi nomor baru mengatasnamakan calon pendonor plasma atas nama Y yang sudah ambil sampel dan cek titer antibodi di PMI Tuban," kata dia.

Y mengatakan bersedia mendonorkan plasma konvalesen untuk pasien X. Tapi sebelum itu, Y meminta uang dengan alasan sudah cek titer dan ambil sampel plasma di PMI.

Keluarga pasien X kemudian menghubungi nomor telepon PMI untuk memastikan apakah benar ada calon pendonor atas nama Y yang sudah ambil sampel.

"Akhirnya saya jawab tidak ada karena kebetulan saya yang jaga hari ini. Keluarga tersebut akhirnya bilang berarti aku ditipu dan untungnya konfirmasi PMI Tuban dulu," kata Sarju.

Laporan kasus lain lagi yang diterima Sarju dialami seorang pasien yang dirawat di RS Tuban. Keluarga pasien mengunggah permintaan plasma konvalesen ke media sosial dan grup percakapan dilengkapi dengan nomor kontak.

Modus operandi pelaku mirip dengan kasus sebelumnya. Pelaku menghubungi keluarga pasien dan mengaku sudah mengambil sampel di PMI Bojonegoro. Untuk meyakinkan keluarga, dia mengirimkan foto-foto saat pengambilan sampel. Tapi dia tidak menyertakan foto wajahnya.

Baca Juga: Calo Donor Darah Plasma di Tuban Gentayangan, Begini Modusnya

Pelaku meminta ditransfer uang dimuka kepada keluarga pasien dengan alasan untuk biaya transportasi pulang dari PMI Bojonegoro.

Sebelum memutuskan untuk bertemu dengan pelaku, keluarga pasien menghubungi kantor PMI untuk memastikan adanya pendonor tadi. Ternyata, menurut penjelasan PMI, tidak ada.

Tips Aman

Belajar dari kasus tersebut, Sarju mengimbau kepada semua keluarga pasien kasus Covid-19 untuk lebih hati-hati. Jangan cepat percaya dengan orang yang menghubungi dan mengaku bisa mencarikan pendonor atau bersedia menjadi pendonor, lalu minta imbalan uang.

Untuk lebih aman, Sarju menyarankan setelah dihubungi orang, langsung konfirmasi ke kantor PMI.

"Info dari luar Tuban si calo ada yang minta Rp1,5 juta ke keluarga pasien," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI