Kedua, Jokowi meminta BRIN harus berani memotori akuisisi teknologi maju yang belum dimiliki dan kemudian mengembangkannya.
"Mungkin saja teknologi yang kita butuhkan belum diproduksi dalam negeri, BRIN harus menyiapkan strategi akuisisi yang cepat dan akurat. Kita tidak boleh terus menerus konsumen teknologi, kita harus menjadi produsen teknologi dan bahkan semakin berdaulat dalam hal teknologi," tuturnya.
Jokowi meyakini dengan pasar Indonesia yang besar dan juga kekayaan Sumber Daya Alam yang berlimpah, Indonesia mempunyai leverage yang kuat untuk bernegosiasi.
"Cari cara-cara cerdas untuk melakukan akuisisi teknologi secara murah dan menjadikan kita sebagai produsen teknologi yang mandiri," kata dia
Ketiga, di era digital sekarang ini, Jokowi juga meyakini sangat mudah bagi BRIN untuk menjadi pusat kecerdasan pengembangan teknologi Indonesia.
BRIN kata Jokowi harus mampu mengorkestrasi SDM, infrastruktur, program dan anggaran, agar jadi kekuatan besar untuk menghasilkan karya nyata yang mensejahterakan rakyat
"BRIN harus segera menyinergikan peneliti di lembaga-lembaga pemerintah dan swasta, startup teknologi, talenta, diaspora, dan anak-anak muda yang sangat militan," kata dia.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga tak lupa menyampaikan ucapan Harteknas ke-26
"Selamat Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-26. Mari kita konsolidasikan kekuatan nasional kita untuk menjadikan kita sebagai produsen teknologi bagi Indonesia yang tangguh, Indonesia maju dan Indonesia yang terus tumbuh," katanya.
Baca Juga: Keppres Jokowi Tetapkan Hansastri Jadi Sekda Sumbar, Pelantikan Tergantung Gubernur