Beberapa warganet meninggalkan sejumlah komentar, baik bernada kecaman maupun saran agar kejadian serupa tak terjadi.
"Di PKH itu ada namanya kelompok, biasanya 20-30 orang. Dalam kelompok ada ketuanya. Harusnya ibunya minta bantuan ketua kelompok buat dampingi ke ATM, atau anggota lain. Harusnya laporan ke petugas kalau misal uang belum masuk. Kasih tahu juga kartu PKH gak boleh dipegang orang lain. Harus dipegang pemiliknya sendiri. Kasih tahu ke tetangga buat selalu kroscek ke petugas ketika ada masalah," ujar seorang warganet.
"Aku ikut kasihan. Emang paling benar pakai ATM sendiri. Tapi mungkin emang gak bisa pakai," timpal warganet lain.
"Kasih tahu tetanggamu. Kalau sembako gak keluar, duit juga engga. Begitu juga sebaliknya. Kalau ada salah satu yang gak keluar segera lapor ke petugas. Jangan nitip ke orang lain," sambung warganet.
Sementara itu, beberapa warganet lain masih menunggu konfirmasi lanjut dari pengungkap cerita. Sejauh ini belum diketahui di mana lokasi emak-emak tersebut.
Meski begitu, banyak warganet menyarankan agar pengirim cerita mengarahkan emak-emak tersebut terkait penerimaan bansos.