Dulu Sukses Mengendalikan, Kini Vietnam Masuki Krisis Pandemi Covid-19

Reza GunadhaABC Suara.Com
Kamis, 12 Agustus 2021 | 18:58 WIB
Dulu Sukses Mengendalikan, Kini Vietnam Masuki Krisis Pandemi Covid-19
Seorang petugas kesehatan mendisinfeksi pasien Covid-19 di Vietnam (FOTO: France 24/AP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Kami katakan orang-orang tidak [hanya] meninggal karena COVID, tetapi meninggal karena kelaparan," katanya.

"Negeri seperti Australia bisa membantu"

Sampai tanggal 7 Agustus, baru 8,2 persen dari 96 juta penduduk Vietnam yang mendapatkan dosis pertama vaksin, sementara baru sekitar 1 persen yang sudah mendapatkan vaksin penuh.

Dengan target pencapaian 80 persen penduduk sudah divaksinasi di bulan Juni 2022, Vietnam sudah menyetujui penggunaan beberapa vaksin termasuk Sputnik V dari Rusia dan Sinopharm dari China.

Vietnam juga berusaha mendapatkan vaksin AstraZeneca, Pfizer dan Moderna namun pasokan internasional tampaknya sulit didapat.

Di awal Agustus, lewat skema COVAX yang diatur oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), negara tersebut sudah mendapat tambahan 8,7 juta vaksin, angka yang kecil bagi negeri berpenduduk 96 juta itu.

"Seiring peningkatan kasus, kami perlu mempercepat vaksinasi bagi tenaga kesehatan, para lansia dan mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu, untuk melindungi mereka dari penularan dan kematian," kata Kidong Park, perwakilan WHO di Vietnam.

Dr Pham dari Burnet Institute mengatakan situasi akan memburuk dalam beberapa pekan dan bulan mendatang karena rendahnya tingkat vaksinasi di sana.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Vietnam Le Thi Thu Hang mengatakan bulan lalu bahwa pemerintahnya mengharapkan masyarakat internasional akan 'berbagi informasi, teknologi, keuangan dan pasokan medis, terutama vaksin."

Menurutnya, kerja sama yang lebih besar akan membantu mengendalikan situasi dan bisa membuat kehidupan kembali normal.

Baca Juga: Anggaran Pakaian Dinas Bima Arya dan Dedie Jadi Sorotan, Nilainya Mencapai Rp 322 Juta

Dr Pham mengatakan negeri 'seperti Australia harus dan bisa membantu negara-negara seperti Vietnam dalam usaha global mengendalikan pandemi."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI