Dulu Sukses Mengendalikan, Kini Vietnam Masuki Krisis Pandemi Covid-19

Reza GunadhaABC Suara.Com
Kamis, 12 Agustus 2021 | 18:58 WIB
Dulu Sukses Mengendalikan, Kini Vietnam Masuki Krisis Pandemi Covid-19
Seorang petugas kesehatan mendisinfeksi pasien Covid-19 di Vietnam (FOTO: France 24/AP)

Da Nang menjalani lockdown ketat di bulan Juli 2020, ketika menjadi pusat penularan gelombang kedua. Namun, tes besar-besaran dan pemberlakukan pengetatan pergerakan warga telah membuat keadaan bisa dikendalikan.

Tú Anh mengatakan, kota tersebut relatif normal selama enam bulan mulai akhir tahun lalu sampai sekitar bulan April 2021.

Dia bahkan bisa berlibur di beberapa tempat di Vietnam.

"Saya masih bisa keluar rumah, pergi ke disko, restoran dan bar buka, jadi situasinya baik,"katanya.

Tetapi Tú Anh mengatakan, lockdown yang diberlakukan di Da Nang saat ini 'sangat ketat" dan situasi di Ho Chi Minh City menunjukkan kepada warga betapa berbahayanya situasi saat ini.

"Daripada protes dan mengeluh, warga tampaknya mengikuti saja apa yang diputuskan pemerintah," katanya.

Military personnel wearing PPE spray disinfectant on the streets during a lockdown in Hanoi Image: Cara Vietnam menangani pandemi di tahun 2020 banyak mendapatkan pujian internasional. Reuters

Tú Anh mengatakan selama lockdown tahun lalu dia masih bisa keluar rumah untuk beberapa alasan, termasuk mengunjungi orang tuanya.

Tetapi sekarang warga tidak bisa meninggalkan rumah sama sekali, bahkan untuk belanja kebutuhan pokok.

Pemerintah sudah mengerahkan relawan untuk mengantar bahan makanan dan ke rumah-rumah warga.

"Makanan pada awalnya tidak cukup, tapi setelah seminggu, semuanya mulai membaik sesuai dengan harapan banyak orang," kata Tu Anh.

Baca Juga: Anggaran Pakaian Dinas Bima Arya dan Dedie Jadi Sorotan, Nilainya Mencapai Rp 322 Juta

Pemerintahan setempat memberi bantuan biaya hidup kepada warga lokal yang mengalami lockdown di Da Nang sebesar Rp25 ribu sehari.

Statistik resmi menunjukkan bahwa lebih dari 50 persen angkatan kerja Vietnam bekerja di sektor informal, sehingga bekerja dari rumah adalah hal yang tidak mungkin dilakukan.

Thang*, yang tinggal sekitar 60 km dari Ho Chi Minh City mengatakan sistem tunjangan sosial di negaranya 'sangatlah lemah".

"Jadi kalau Anda bekerja di sektor informal, Anda tidak mendapat banyak dukungan dari pemerintah," kata Thang.

"Bagi mereka yang hidup di lapisan paling bawah dalam masyarakat, seperti buruh pabrik atau mereka yang bekerja di sektor informal, keadaan ini sangatlah buruk."

Tú Anh mengatakan akan ada banyak orang yang tidak memiliki bahan makanan cukup untuk bertahan hidup.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI