Tak Sesuai Omongan Jokowi, Warga Jakarta Menjerit Harga Tes PCR Masih Mahal

Senin, 16 Agustus 2021 | 13:39 WIB
Tak Sesuai Omongan Jokowi, Warga Jakarta Menjerit Harga Tes PCR Masih Mahal
Tak Sesuai Omongan Jokowi, Warga Jakarta Menjerit Harga Tes PCR Masih Mahal. Ilustrasi spanduk harga PCR yang dipatok sejumlah klinik di kawasan Jakarta Selatan. (Suara.com/Arga)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Kalau yang some day hasilnya keluar 1 X 24 jam harga 849 ribu. Untuk next day, 2 X 24 jam harganya 699 ribu. Masing-masing kena biaya administrasi 30 ribu. Jadi, kalau yang some day harganya Rp879 ribu plus admistrasi, kalau next day Rp729 ribu plus administrasi," ujar sang petugas.

Spanduk harga PCR yang dipatok sejumlah klinik di kawasan Jakarta Selatan. (Suara.com/Arga)
Spanduk harga PCR yang dipatok sejumlah klinik di kawasan Jakarta Selatan. (Suara.com/Arga)

Sementara itu, di sebuah klinik yang berada di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, harga untuk tes PCR dipatok sebesar Rp620 ribu. Sementara, untuk tes swab antigen dipatok harga Rp. 75 ribu.

Jokowi Minta Harga Tes PCR Diturunkan

Diketahui, Presiden Jokowi meminta agar harga maksimal tes swab PCR (polymerase chain reaction) sebagai standar tertinggi tes Covid-19 turun ke Rp 450 ribu dan maksimal Rp 550 ribu.

"Saya sudah berbicara dengan menteri kesehatan mengenai hal ini, saya minta agar biaya tes 'PCR' ini berada di kisaran antara Rp 450 ribu sampai Rp 550 ribu," kata Jokowi.

Selain itu Jokowi juga meminta hasil tes PCR dapat diketahui maksimal 1x24 jam.

"Selain itu saya minta juga agar tes PCR bisa diketahui hasilnya dalam waktu maksimal 1x24 jam, kita butuh kecepatan," ucapnya.

Presiden Jokowi. [Tangkapan Layar Akun Youtube Sekretariat Presiden]
Presiden Jokowi. [Tangkapan Layar Akun Youtube Sekretariat Presiden]

Presiden berharap dengan rentang harga tersebut maka tes Covid-19 akan semakin banyak.

Penelitian INFID

Baca Juga: Jokowi Minta Tes PCR Murah, Fakta Klinik di Jakarta Masih Patok Harga Rp595 - Rp879 Ribu

Hasil penelitian International NGO Forum on Indonesian Development (INFID) bersama Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) menunjukkan jika mayoritas warga tidak perbah melakukan testing Covid-19. Temuan itu merujuk pada enam lokasi penelitian yakni Semarang, Padang, Malang, Surabaya, Makassar, dan Kabupaten Tangerang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI