Tak Sesuai Omongan Jokowi, Warga Jakarta Menjerit Harga Tes PCR Masih Mahal

Senin, 16 Agustus 2021 | 13:39 WIB
Tak Sesuai Omongan Jokowi, Warga Jakarta Menjerit Harga Tes PCR Masih Mahal
Tak Sesuai Omongan Jokowi, Warga Jakarta Menjerit Harga Tes PCR Masih Mahal. Ilustrasi spanduk harga PCR yang dipatok sejumlah klinik di kawasan Jakarta Selatan. (Suara.com/Arga)

Selain itu Jokowi juga meminta hasil tes PCR dapat diketahui maksimal 1x24 jam.

"Selain itu saya minta juga agar tes PCR bisa diketahui hasilnya dalam waktu maksimal 1x24 jam, kita butuh kecepatan," ucapnya.

Presiden Jokowi. [Tangkapan Layar Akun Youtube Sekretariat Presiden]
Presiden Jokowi. [Tangkapan Layar Akun Youtube Sekretariat Presiden]

Presiden berharap dengan rentang harga tersebut maka tes Covid-19 akan semakin banyak.

Penelitian INFID

Hasil penelitian International NGO Forum on Indonesian Development (INFID) bersama Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) menunjukkan jika mayoritas warga tidak perbah melakukan testing Covid-19. Temuan itu merujuk pada enam lokasi penelitian yakni Semarang, Padang, Malang, Surabaya, Makassar, dan Kabupaten Tangerang.

Penelitian ini menyasar 540 responden perempuan dalam rangka meninjau akses dan layanan kesehatan selama pandemi Covid-19. Hasilnya, mayoritas responden mengaku tidak melakukan testing selama wabah berlangsung.

"Mayoritas responden mengaku bahwa diri dan keluarganya tidak melakukan tes selama pandemi," kata Peneliti Lembaga Demografi FEB UI, Alfindra Primaldhi, Jumat (13/8/2021).

Adapun sejumlah alasan mengapa para responden di enam lokasi tersebut ogah melakukan testing selama pandemi Covid-19 berlangsung. Misalnya, tidak pernah merasakan gejala klins,ketersediaan lokasi tes, hingga terbentur biaya.

"Hal ini diperkuat dengan alasan mengaku tidak pernah merasakan gejala klinis atau merasa terpapar Covid-19. Indikasi lainnya bisa disebabkan akses testing, yakni ketersediaan lokasi dan biaya," jelas Alfindra.

Baca Juga: Jokowi Minta Tes PCR Murah, Fakta Klinik di Jakarta Masih Patok Harga Rp595 - Rp879 Ribu

Disebutkan Alfindra jika mayoritas masyarakat biasa menggunakan metode rapid tes yang notabennya murah. Padahal, tingkat akurasi pemeriksaan menggunakan metode tersebut di bawah 20 persen alias paling rendah.

"Padahal diketahui bahwa meskipun harganya paling terjangkau, namun rapid test antibodi merupakan pemeriksaan dengan tingkat akurasi paling rendah, yaitu di bawah 20 persen," imbuh dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI