Cegah Diburu Taliban, Facebook dan Twitter Amankan Akun Warga Afganistan

Reza GunadhaABC Suara.Com
Jum'at, 20 Agustus 2021 | 14:53 WIB
Cegah Diburu Taliban, Facebook dan Twitter Amankan Akun Warga Afganistan
Ilustrasi Facebook. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Facebook, Twitter, dan LinkedIn mengungkapkan, petugas mereka sudah bergerak mengamankan akun warga Afganistan agar tidak digunakan untuk dijadikan sasaran perburuan Taliban,

Menurut Kepala Kebijakan Keamanan Facebook, Nathaniel Gleicher melalui kicauannya di Twitter pada Kamis (20/08), Facebook telah menutup sementara akses untuk melihat atau mencari daftar teman dari akun seseorang di Afghanistan.

Gleicher juga mengatakan, pihaknya telah meluncurkan "fasilitas satu kali klik" bagi pengguna FB di Afghanistan untuk mengunci akun mereka, sehingga orang-orang yang bukan teman FB mereka tidak akan dapat melihat postingan atau membagikan foto profil mereka.

Sebelumnya, kelompok hak asasi manusia telah menyuarakan keprihatinan bahwa Taliban dapat menggunakan platform online untuk melacak jejak digital atau koneksi sosial warga Afghanistan.

Amnesty International mengatakan minggu ini bahwa ribuan warga Afghanistan, termasuk akademisi, jurnalis dan pembela hak asasi manusia, menghadapi risiko serius atas aksi pembalasan Taliban.

Mantan kapten tim sepak bola perempuan Afghanistan juga mendesak para pemain lain untuk menghapus akun media sosial dan menghapus identitas publik mereka.

Sementara itu, Twitter mengatakan pihaknya berhubungan dengan mitra masyarakat sipil untuk membantu kelompok-kelompok di Afghanistan, dan bekerja sama dengan Arsip Internet untuk mempercepat permintaan menghapus kicauan yang diarsipkan.

Twitter juga memastikan, jika individu tidak dapat mengakses akun yang berisi informasi yang dapat membahayakan mereka, seperti pesan langsung atau daftar followers, Twitter dapat menangguhkan sementara akun tersebut sampai pemiliknya bisa mendapatkan kembali akses akun dan dapat menghapus konten mereka.

Selain itu, Twitter juga mengatakan bahwa mereka secara proaktif memantau akun yang berafiliasi dengan organisasi pemerintah dan mungkin menangguhkan sementara akun-akun itu sambil menunggu informasi tambahan untuk mengonfirmasi identitas mereka.

Baca Juga: Aktivis: Taliban Telah Merenggut Setiap Harapan dari Kaum Perempuan Afghanistan

Seorang juru bicara LinkedIn mengatakan situs jaringan profesional itu telah menyembunyikan sementara koneksi penggunanya di Afghanistan sehingga pengguna lain tidak dapat melihatnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI