Cegah Diburu Taliban, Facebook dan Twitter Amankan Akun Warga Afganistan

Reza GunadhaABC Suara.Com
Jum'at, 20 Agustus 2021 | 14:53 WIB
Cegah Diburu Taliban, Facebook dan Twitter Amankan Akun Warga Afganistan
Ilustrasi Facebook. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Larangan Facebook terhadap Taliban 

Facebook mungkin tidak mencabut larangannya terhadap Taliban bahkan jika Amerika Serikat mencabut sanksi pada kelompok itu. 

Departemen Luar Negeri AS tidak mencantumkan Taliban Afghanistan sebagai Organisasi Teroris Asing seperti halnya Taliban Pakistan. Tetapi Pemerintah AS memberikan sanksi kepada kelompok itu sebagai "Teroris Global Khusus," membekukan aset mereka di AS yang masuk daftar hitam, serta melarang orang Amerika bekerja dengan mereka.

"Mereka tidak akan diizinkan karena hal itu diatur oleh undang-undang AS, tapi bahkan jika mereka tidak lagi dibatasi oleh undang-undang AS, kami harus melakukan analisis kebijakan tentang apakah mereka tetap melanggar kebijakan kami soal organisasi berbahaya atau tidak," ujar wakil presiden Facebook untuk kebijakan konten Monika Bickert.

Facebook mengatakan mereka mengidentifikasi Taliban sebagai kelompok teroris dan melarangnya dari platform media sosial terbesar di dunia itu.

Monika Bickert mengatakan larangan itu sudah ada sebelum dia bergabung dengan perusahaan itu pada 2012.

Perusahaan teknologi raksasa lain kini menyikapi keberadaan Taliban dengan berbeda. YouTube mengatakan bahwa mereka melarang grup tersebut karena sanksi AS, tetapi Twitter mengizinkan kelompok itu di platformnya.

"Pada tahun 2001 ketika AS menginvasi Afghanistan, perusahaan-perusahaan ini belum ada," kata Rose Jackson, direktur Inisiatif Demokrasi & Teknologi di Laboratorium Penelitian Forensik Digital Dewan Atlantik.

Taliban semakin piawai secara digital dan sekarang menggunakan berbagai platform media sosial dan layanan pesan seperti WhatsApp dan Telegram untuk berkomunikasi dengan warga Afghanistan dan komunitas internasional.

Reuters

Baca Juga: Aktivis: Taliban Telah Merenggut Setiap Harapan dari Kaum Perempuan Afghanistan

Artikel ini diproduksi oleh Hellena Souisa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI