Berusia 70 Tahun, Apakah Konvensi Jenewa Masih Relevan untuk Pengungsi?

Rabu, 25 Agustus 2021 | 19:16 WIB
Berusia 70 Tahun, Apakah Konvensi Jenewa Masih Relevan untuk Pengungsi?
Pengungsi Afghanistan mencoba bertahan saat dibubarkan paksa oleh polisi di depan Gedung UNHCR, Kebon Sirih, Jakarta, Selasa (24/8/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Masalahnya, kata Fratzke, adalah banyak negara "tidak mau atau tidak mampu" melakukannya. "Akibatnya, para pengungsi sulit mendapatkan perlindungan, padahal berdasarkan konvensi mereka berhak atas (perlindungan) itu."

Seruan untuk hormati dan perbarui konvensi

Kembali ke München, Hamado Dipama dari Burkina Faso mengkritik cara negara tuan rumah menangani pengungsi yang ia nilai sering kali menyimpang dari konvensi Jenewa.

Ia juga mempertanyakan kebijakan deportasi, misalnya ketika pengungsi yang terintegrasi dengan baik justru dikirim kembali ke negara asal yang penuh gejolak. Dipama menjadi juru bicara Dewan Pengungsi Bayern sejak 2007.

Secara pribadi ia juga mengalami ketakutan dideportasi karena statusnya sebagai pengungsi yang "ditoleransi".

Pada tahun 2014, ia akhirnya menerima izin tinggal dengan status settlement permit yang memberinya lebih banyak hak selama hidup di Jerman.

Sebulan yang lalu, Dipama mengajukan permohonan kewarganegaraan Jerman. Menurutnya ini bukanlah langkah mudah karena itu berarti melepaskan paspor negara asalnya.

Saat ditanya tentang seperti apa seharusnya konvensi pengungsi di masa mendatang, Dipama mengatakan "Kami tidak minta banyak."

"Setiap negara harus melakukan apa yang mereka tanda tangani dalam konvensi, dan mengubah dokumen itu sehingga pengungsi dari negara-negara bermasalah saat ini bisa menerima lebih banyak perlindungan."

Baca Juga: Airbnb Siap Tampung 20.000 Pengungsi Afghanistan Gratis!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI