Ia pun menegaskan bahwa aplikasi tersebut mestinya digunakan karena memiliki manfaat yang baik bagi pengecekan kesehatan siswa yang sedang mengikuti PTM.
"Jadi bukan pakai CLM yang disediakan oleh Pemprov DKI. Semuanya masih pakai formulir google. Namun, menurut saya itu manfaatnya baik untuk anak-anak kita. Apalagi ini untuk mengecek kondisi kesehatan," katanya.
CLM merupakan aplikasi pengujian mandiri berteknologi pembelajaran mesin yang dibuat oleh Pemprov DKI.
Jak CLM ini ditujukan untuk membantu setiap orang untuk mengukur risiko kemungkinan positif COVID-19 dan merekomendasikan apa yang harus dilakukan.
Sebelumnya aplikasi ini pernah digunakan sejumlah sekolah mengecek kondisi kesehatan siswa.
Salah satunya adalah SMK N 32 Jakarta, yang memanfaatkannya untuk mengevaluasi kondisi kesehatan siswa di sekolah tersebut.
"Siswa pernah diminta mengisi, itu (Corona Likelihood Metric) semacam evaluasi diri sendiri apakah yang bersangkutan sehat atau tidak," kata Kepala Sekolah SMK N 32 Jakarta, Komariah, Senin (30/8). (Antara)