"Pertama saya bertemu dengan TNI AD, dan saya berkata bisa berbahasa Indonesia, mereka berkata, 'Wah. Tetapi Anda mempunyai kulit putih. Anda bisa berbicara bahasa Indonesia?' Dan saya berkata, 'Saya bisa, saya disini untuk menjadi Translator'," ceritanya.
Lebih lanjut Halima menjelaskan tugasnya sebagai penerjemah. Ia berusaha mempermudah komunikasi antara tentara Amerika Serikat dengan TNI AD.
"Saya pikir ini kesempatan yang baik sekali karena saya akan bicara dengan mereka. Saat berkumpul rapat, ada beberapa kosakata yang sulit dan rumit dalam bahasa Inggris, maka saya akan terjemahkan dan mungkin mencari untuk kosakata yang lebih baik," lanjutnya.