Presiden Guinea Dikudeta, Pasukan Militer Bubarkan Pemerintah

Bangun Santoso Suara.Com
Senin, 06 September 2021 | 13:22 WIB
Presiden Guinea Dikudeta, Pasukan Militer Bubarkan Pemerintah
Presiden Guinea, Alpha Conde. (Photo: REUTERS / Simon Akam)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kementerian luar negeri Nigeria, kekuatan paling dominan di kawasan itu, menyerukan agar Guinea kembali pada tatanan konstitusional.

Video-video yang dibagikan di media sosial sebelumnya memperlihatkan sejumlah kendaraan militer berpatroli di Conakry.

Seorang sumber militer mengatakan satu-satunya jembatan penghubung antara daratan dan kawasan permukiman Kaloum --tempat istana dan kementerian berada -- telah ditutup.

Hingga Minggu petang, ketika baku tembak berhenti, warga turun ke jalan-jalan ibu kota untuk merayakan keberhasilan pemberontakan itu.

Seorang saksi mengaku melihat iring-iringan truk terbuka, mobil tentara, dan sepeda motor yang membunyikan klakson sambil menyoraki warga.

"Guinea bebas! Bravo," seorang perempuan berteriak dari balkon rumahnya.

Alexis Arieff dari Badan Riset Kongres AS mengatakan meski pemberontakan dan kudeta bukan hal baru di Afrika Barat, kawasan itu telah mengalami "kemunduran besar demokrasi" dalam beberapa tahun terakhir.

Baik Conde maupun pemimpin Pantai Gading telah mempengaruhi parlemen untuk memperpanjang masa jabatan mereka, sementara Mali pernah menghadapi dua kudeta militer dan Chad sekali.

Guinea sudah mengalami kesinambungan pertumbuhan ekonomi selama satu dekade pemerintahan Conde berkat kekayaan bauksit, bijih besi, emas dan berlian mereka. Namun baru sedikit penduduknya yang merasakan manfaat dari kekayaan alam itu.

Baca Juga: Kasus Pertama Virus Marburg yang Mematikan Terdeteksi di Afrika Barat

Kritikus mengatakan pemerintah Conde telah menerapkan undang-undang kriminal yang restriktif untuk mencegah perbedaan pendapat, sementara kelompok-kelompok etnis dan korupsi yang merajalela telah memperuncing persaingan politik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI