Identitas Muslim Indonesia Tiba-tiba Menjadi Mencolok Setelah Serangan 9/11

SiswantoABC Suara.Com
Sabtu, 11 September 2021 | 14:11 WIB
Identitas Muslim Indonesia Tiba-tiba Menjadi Mencolok Setelah Serangan 9/11
Menara kembar WTC saat dihantam pesawat teroris Al Qaeda pada 11 September 2001 (Shutterstock).

Namun saat berjalan-jalan ke negara bagian lain, ia mengatakan sering merasa dicurigai.

Salah satunya waktu sedang transit di bandara di Cincinnati, ia membawa ransel cukup besar saat itu dan merasa diperhatikan oleh seorang kulit putih.

"Saya meletakkan tas saya sebelum masuk toilet karena berat. Sampai saya selesai dan keluar restroom, orang itu masih ada nunggu saya, dia sepertinya ingin memastikan ransel itu saya bawa kembali."

"Saya juga pernah makan di sebuah restoran Turki langganan saya, lalu ada orang kulit putih masuk dan teriak 'you are f*cking terrorist' dan lain-lain, meski ujung-ujungnya minta duit," ujarnya.

Sempat melepas jilbab

Dian Hendra masih ingat persis saat serangan 11 September terjadi di tahun 2001.

"Ketika itu saya ada di Grosvenor Square London karena baru saja selesai mengurus paspor di KBRI," katanya kepada Sastra Wijaya dari ABC Indonesia.

"Peristiwa ini sangat melekat di ingatan, karena pada masa itu KBRI berkantor di Grosvenor Square dan bertetangga dengan Kedubes Amerika Serikat.

"Ketika sore tiba di rumah, setelah menjemput anak-anak sekolah, saya menyalakan TV dan semua saluran menayangkan hancurnya Twin Towers di New York."

"Kemudian ada tayangan kerumunan massa di Grosvenor Square."

Baca Juga: Membantah Teori Konspirasi Seputar Serangan 11 September atas New York

"Saya teringat hanya dua tiga jam sebelumnya saya duduk di tempat yang sama berpiknik bersama anak saya yang terkecil duduk di push chair-nya, sebelum pulang ke rumah," kata Dian yang sudah tinggal Inggris sejak akhir tahun 1980-an.

Dian merasakan ada perbedaan besar dalam kehidupannya di London sebelum dan sesudah peristiwa 11 September.

"Sebelum September 11, saya tidak mengalami sesuatu yang aneh sebagai Muslim," ujarnya.

Namun setelah 11 September, Dian merasakan sendiri identitas Muslim-nya menjadi berbeda.

"Karena saya berhijab, maka perubahan itu sangat saya rasakan juga dalam kehidupan sehari-hari. Yaitu dalam bentuk persepsi orang terhadap saya."

"Beberapa kali saya mengalami pelecehan verbal di jalan. Kejadian seperti ini sangat membuat tidak nyaman," ujar Dian.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI