Suara.com - Hingga kini petugas Basarnas Ambon, Maluku masih terus melakukan pencarian terhadap puluhan awak Kapal Motor (KM) Hentri. Kapal nelayan penangkap cumi-cumi tersebut sebelumnya dikabarkan terbakar di antara Kepulauan Tanimbar dan Pulau Tenimbar Kei, Kabupaten Maluku Tenggara.
Dari 32 awak kapal, dikartahui baru lima yang selamat dan kini sudah tiba di Kota Tual Sabtu (11/9/2021) setelah dievakuasi dari Desa Mun. Korban selamat berjumlah lima orang tersebut, yakni Ardian Rahman, Angga Framudia, Hengky, Asep Suryana, dan La Asri.
Sementara dua ABK lainnya dikabarkan tewas, sedangkan 25 ABK lainnya masih belum diketahui nasibnya. Penemuan lima ABK KM Hentri tak sengaja dilihat nelayan pencari telur ikan, asal Maluku Tenggara, setelah tiga hari usai insiden terbakarnya KM Hentri di tengah laut.

Kepala Basarnas Ambon, Mustari menjelaskan, lima korban selamat dievakuasi menggunakan kapal PSDKP Tual dan tiba di Tual sekitar pukul 18.12 WIT dari Desa Mun, Pulau Tanimbar, Kabupaten Malra.
“Lima korban selamat ini diistirahatkan sementara di Mess PSDKP Tual sambil mendapatkan perawatan lebih lanjut,” kata Mustari di Ambon, Sabtu tengah malam melalui keterangan resmi Basarnas Ambon kepada Terasmaluku.com-jaringan Suara.com.
Dia mengemukakan, evakuasi lima korban selamat ini dilakukan setelah proses pencarian atau Ops SAR hari keempat yang dilakukan sejak pukul 07.30 WIT hingga pukul 13.00 WIT pada Sabtu (11/9/2021) kemarin.
Selama proses pencarian puluhan korban hilang, kondisi di wilayah tersebut diguyur hujan ringan, dengan embusan Angin Timur-Tenggara berkecepatan 20 knots, dan tinggi gelombang mencapai 4 meter.
Sebelumnya diberitakan, nasib anak buah KM Hentri yang terbakar hingga kini belum diketahui keberadaannya. Padahal di KM Hentri ada puluhan ABK yang ikut berlayar dengan kapal penangkap cumi tersebut.
Berdasarkan keterangan Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Ambon, informasi mengenai terbakarnya KM Hentri baru diketahui pada Kamis (9/9/2021) dini hari.
Baca Juga: Sempat Terombang-ambing karena Mesin Mati, KM Jervai Akhirnya Lanjutkan Perjalanan ke Dobo
“Hari ini kami baru menerima laporan adanya musibah kebakaran kapal penangkap cumi tersebut di wilayah perairan Kepulauan Tanimbar,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Ambon, Mustari seperti dikutip dari Teras Maluku-jaringan Suara.com.
Sementara dari hasil koordinasi dengan Kantor Pos SAR Tual, dari puluhan ABK, baru ditemukan lima yang selamat. Sedangkan, dua ABK lainnya meninggal dunia dan 25 ABK lainnya belum diketahui nasibnya.
Diungkapkannya, Kantor Basarnas Ambon baru menerima informasi dari anggota KP3 Tual bernama Frangky. Dari informasi yang disampaikan, telah terjadi kebakaran kapal penangkap cumi tersebut dengan POB 32 orang di perairan antara Pulau Molu, Kepulauan Yamdena di Kabupaten Kepulauan Tanimbar.
Saat itu dikabarkan, KM Hentri sedang berlayar dari Pelabuhan Muara Angke, Jakarta hendak menuju Merauke, Papua pada Minggu (15/8/2021).
Saat mengarungi Perairan Kepulauan Tanimbar tepatnya sekitar 50 mil di laut antara Perairan Kepulauan Maluku Tenggara dengan Kepulauan Tanimbar, KM Hentri diterjang gelombang setinggi 3 meter.
Akibatnya, kapal mengalami guncangan hebat dan muncul asap hitam tebal disertai kobaran api dari dalam kapal sekitar pukul 05.00 waktu setempat pada Jumat, 3 September 2021. Akhirnya, kebakaran hebat tak bisa dihindari terjadi di KM Hentri. Sementara, semua ABK berusaha menyelamatkan diri dengan cara melompat ke dalam air.