Suara.com - SDN Pondok Ranji 03, Tangerang Selatan kembali menggelar pembelajaraan tatap muka (PTM), Senin (13/9/2021) pagi tadi. Meski kembali bisa belajar di sekolah, para siswa dan siswi disebut kikuk untuk menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker hingga menjaga jarak.
Rela, orang tua salah satu siswi mengatakan, Aylin Diva, putrinya yang baru duduk di kelas 1 SD itu sangat bersemangat untuk belajar setelah sekolah kembali dibuka.
"Anaknya si senang yang tadinya di rumah kan pasti bosen, banyak ngeluhnya gak ada teman-temannya, itukan pastinya kurang semangat, kalau di sini kan ketemu secara langsung pasti semangatnya beda," kata Rela saat ditemui di lokasi.
Protokol kesehatan tidak lupa disiapkan. Anjuran dari pihak sekolah, tidak membeli jajanan dari luar, meminjam alat tulis kepada temannya, dan membawa bekal dari rumah.
"Wajib prokes, handsanitizer, masker, seperti wajib bawa alat tulis sendiri, gak boleh minjem sama temen. Snack disarankan membawa dari rumah, karena hanya 1 jam paling hanya bawa minum aja," imbuh Rela.
Orang tua dari Diva tersebut, berangkat sesuai jadwal masuk sekolah. Secara bergiliran siswa/i mengikuti alur dari pihak sekolah.
"Dari jam 10 sampai jam 11 kalau anak saya sekolahnya," tutur Rela.
Setiap kegiatan yang dilakukan di sekolah wajib daring, mulai dari kegiatan lomba hingga pembelajaran virtual.
Murid jadi Kikuk
Baca Juga: Tak Bisa Ikut Sekolah Daring Karena Orang Tua Tak Punya Ponsel, Siswa SD Lupa Cara Baca
Pertama kalinya murid mengikuti kegiatan PTM, wajah setiap siswa dan siswi begitu senang. Meski demikian, para siswa SD tampak kaget dengan transisi dari pembelajaran daring ke pembelajaran tatap muka. Rasa canggung meliputi perasaannya, melihat teman temannya langsung pada kesempatan belajar mengajar.

"Kalau hari pertama ini, Alhamdulillah tampak wajah anak-anak itu senang sekali gitu karena emang sudah lama sekali gak pernah ke sekolah, cuma yang pasti banyak kaget lah. Canggung lah gitu, apalagi sekarang banyak aturan harus jaga jarak, harus pakai masker dan sebagainya," jelas Arif Puguhsusilo, guru Islam kepada Suara.com.
"Yang pasti kan anak - anak membuat kebiasaan baru tetapi dalam kehidupan yang istilahnya umum buat anak - anak itu kan tidak biasa. Yang namanya ketemu anak - anak banyak pasti ketika pulangnya kumpul lagi sebagainya," lanjutnya.
Murid-murid dituntut agar tetap mematuhi prokes dengan jaga jarak. Dimulainya PTM ini para guru yang mengajar murid di kelas tetap menerapkan prokes yang dianjurkan pemerintah.
"Saat pembelajaran selalu prokes, bahkan guru - gurunya aja kalau di dalam kelas pakai sarung tangan dan face shield. Sama semua, kita menerapkan apa yang dianjurkan dalam protokol kesehatan," papar Arif.

Murid Pasif saat Belajar Daring