Suara.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin ternyata sudah memenuhi permintaan Gubernur Anies Baswedan untuk melakukan vaksinasi kepada para pencari suaka. Program ini bahkan sudah dimulai sejak September 2021 lalu.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan di Jakarta saat ini ada sekitar 7.000 orang pencari suaka. Jika memungkinkan, ia ingin mereka semua mendapatkan vaksin.
"Vaksin bagi pencari suaka sudah dilakukan, sudah dilakukan di awal September. Di Jakarta mungkin ada 7.000-an diperkirakan," ujar Dwi saat dikonfirmasi, Minggu (26/9/2021).
Stok vaksin untuk para pencari suaka ini, kata Dwi, dikirimkan oleh Persatuan Bangsa-bangsa (PBB). Setelah itu pemerintah pusat menyalurkan vaksin tersebut ke Jakarta.
"Ada alokasi dari PBB yang diberikan dari pemerintah pusat kepada kami untuk diberikan lagi kepada pencari suaka," katanya.
Dalam melakukan vaksinasi, pencari suaka tidak bisa begitu saja menerima suntikan. Pemprov DKI harus akan melakukan pendataan terlebih dahulu untuk memverifikasi pencari suaka itu.
"Modelnya penyuntikan vaksinasinya bertahap, tidak rutin tergantung pendataan dan verifikasi data yang dilakukan tim UNHCR dan IOM," kata Dwi.
Bahkan proses pendataan dan verifikasi itu bisa berlangsung hingga 2 bulan lamanya. Namun, sejauh ini sudah ada sekitar 350 pencari suaka yang sudah terverifikasi dan mendapatkan vaksin.
"Berikutnya tergantung kesiapan hasil validasi dan verifikasi oleh UNHCR and IOM, kemudian baru dijadwalkan di tempat dan tanggal tertentu," pungkasnya.
Baca Juga: Tuding Anies Baswedan Pembohong, Giring Disebut Ingin Naikkan Popularitas
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan keinginannya untuk memvaksinasi pada Warga Negara Asing (WNA) pencari suaka di ibu kota. Ia pun sudah mengirim surat ke Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin terkait hal ini.