Walau begitu, metode CRISPR selama ini masih dalam tahap pengembangan dan uji coba. Metode tersebut masih harus mendapat lisensi keamanan jika diterapkan dalam tubuh manusia.

Sementara itu, vaksin COVID-19 tidak menggunakan metode CRISPR/Cas9, meski keduanya dapat melawan virus. Hoaks serupa sebenarnya telah muncul beberapa bulan lalu.
Kala itu, vaksin berbasis m-RNA seperti Pfizer diisukan dapat mengubah DNA atau memodifikasi genetik manusia. Padahal, vaksin Covid-19 yang berbasis m-RNA tidak pernah memasuki ke dalam inti sel, tempat DNA atau materi genetik disimpan.
Vaksin tipe m-RNA membuat sel tubuh memproduksi protein, yang memicu respons imun. Respons imun tersebut akan menghasilkan antibodi, yang melindungi diri dari infeksi saat virus masuk ke dalam tubuh.
KESIMPULAN
Dari penjelasan di atas, maka narasi WHO berencana jahat untuk melakukan modifikasi genetik manusia melalui vaksinasi adalah hoaks.
Narasi tersebut masuk ke dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.