Building Information Modelling Percepat Pembangunan Infrastruktur Revolusi Industri 4.0

Jum'at, 08 Oktober 2021 | 08:32 WIB
Building Information Modelling Percepat Pembangunan Infrastruktur Revolusi Industri 4.0
Pasar Renteng. (Dok: PUPR)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Upaya implementasi BIM pada penanganan pasar mulai dilakukan pada pembangunan Pasar Atas Bukittinggi di Provinsi Sumatera Barat pada tahun 2018, yang kemudian diikuti dengan Pasar Pariaman di Provinsi Sumatera Barat , Pasar Sukawati (Blok A, B, dan C) di Provinsi Bali, Pasar Renteng di Provinsi NTB, Pasar Legi Surakarta di Provinsi Jawa Tengah, Pasar Banyumas di Provinsi Jawa Tengah, Pasar Legi Ponorogo di Provinsi Jawa Timur, Pasar Thumburuni di Provinsi Papua Barat, dan Pasar Mardika di Provinsi Maluku.

Penggunaan BIM pada masa konstruksi mempermudah penyedia jasa untuk mendeteksi clash dan menentukan volume material yang digunakan sehingga meminimalkan material terbuang dan mempersingkat waktu pengerjaan konstruksi.

Clash detection pada konstruksi rangka atap Pasar Renteng yang menunjukkan adanya ketidaksesuaian gambar rencana dan berpeluang menghambat proses konstruksi. (Dok: PUPR)
Clash detection pada konstruksi rangka atap Pasar Renteng yang menunjukkan adanya ketidaksesuaian gambar rencana dan berpeluang menghambat proses konstruksi. (Dok: PUPR)

Selain pasar, implementasi BIM juga telah dilakukan pada penanganan prasarana olahraga seperti renovasi Stadion Utama Gelora Bung Karno, renovasi dan pengembangan Stadion Manahan Solo, pembangunan Arena Aquatic PON XX Papua, pembangunan Istora Papua Bangkit, dan saat ini juga sedang dilakukan penyusunan modelling dengan menggunakan BIM untuk penanganan Sekolah Khusus Olahraga Cibubur (Cibubur Youth Sport Center), Fasilitas Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) Atletik di Pangalengan, dan Indoor Multifunction Stadium (IMS) yang dibangun guna mendukung perhelatan Piala Dunia Basket FIBA Tahun 2023.

Penggunaan BIM dalam penanganan prasarana olahraga berperan besar dalam mewujudkan terobosan di bidang konstruksi seperti salah satunya yang terjadi di Istora Papua Bangkit. Dengan penggunaan BIM, penyedia jasa dapat melakukan simulasi konstruksi atap lengkung tanpa baut dan meningkatkan aspek keamanan pada saat pemasangan konstruksi atap tersebut.

Terobosan konstruksi tersebut membawa Kementerian PUPR meraih 3 (tiga) rekor dari Museum Rekor Indonesia (MURI) dalam kategori Instalasi Textile Duct dengan Ring Internal Terpanjang, Atap Dome Terluas Tanpa Baut, dan Baja Lengkung dengan Bentang Terpanjang. Selain membawa Istora menyabet 3 (tiga) rekor MURI, penerapan BIM juga berperan dalam mewujudkan bangunan Arena Aquatic PON XX Papua menjadi salah satu venue renang yang sudah tersertifikasi oleh International Swimming Federation (FINA).

Modelling dan simulasi struktur atap Istora Papua Bangkit dengan metode BIM. (Dok: PUPR)
Modelling dan simulasi struktur atap Istora Papua Bangkit dengan metode BIM. (Dok: PUPR)

Prasarana pendidikan pun tak luput dari penggunaan BIM dalam penanganannya. Prasarana pendidikan tinggi yang ditangani dengan menggunakan BIM adalah Gedung Kuliah, Laboratorium, dan Bengkel Teknik Mesin Politeknik Negeri Malang (Polinema) dan Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta.

Desain prototipe sekolah dan madrasah berbasis BIM (kiri ke kanan : Sistem Konstruksi Konvesional, Sistem Konstruksi RISHA, Sistem Konstruksi Kayu). (Dok: PUPR)
Desain prototipe sekolah dan madrasah berbasis BIM (kiri ke kanan : Sistem Konstruksi Konvesional, Sistem Konstruksi RISHA, Sistem Konstruksi Kayu). (Dok: PUPR)

Implementasi BIM pada pembangunan Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta telah dilaksanakan sejak tahap perencanaan dan menjadikan proyek ini sebagai proyek pertama yang melakukan tender pekerjaan konstruksi dengan BIM, sekaligus menjadi pilot project penerapan BIM sejak tahap perencanaan hingga pelaksanaan. Metode ini diharapkan dapat mempermudah Kontraktor dalam mengembangkan BIM model untuk konstruksi, mempermudah Kontraktor dalam menyusun bid proposal, menentukan metode konstruksi, jadwal pelaksanaan, dan perhitungan volume (BOQ), mempermudah pelaksanaan dan pengawasan (kesesuaian gambar dengan lapangan), Mendatabasekan seluruh dokumentasi project dalam 1 (satu) platform yang terintegrasi (Common Data Environment/CDE), dan Mempermudah operasionalisasi pasca konstruksi bagi Pengguna.

Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Univesitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta. (Dok: PUPR)
Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Univesitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta. (Dok: PUPR)
Modelling full BIM untuk penanganan MIN Mamuju. (Dok: PUPR)
Modelling full BIM untuk penanganan MIN Mamuju. (Dok: PUPR)

Di samping prasarana pendidikan tinggi, prasarana pendidikan dasar dan menengah pun juga diupayakan dapat diimplementasikan dengan BIM meskipun luasan bangunan dibawah 2.000 meter persegi. Hal ini dilakukan dalam rangka percepatan penanganan sekolah dan madrasah yang rusak berat sesuai amanat Perpres No. 43 tahun 2019.

Implementasi BIM untuk bangunan sekolah/madrasah dilakukan dengan penyusunan desain prototipe sekolah/madrasah sesuai SE Direktur Jenderal Cipta Karya Nomor 47 Tahun 2020. Desain prototipe yang disediakan tidak hanya untuk bangunan dengan struktur konvensional (kolom/balok beton), namun juga untuk bangunan dengan struktur RISHA dan konstruksi kayu.

Baca Juga: 2021, Kementerian PUPR Bantu PSU untuk 1.902 Rumah Subsidi di Sulut

Saat ini, penggunaan desain prototipe sekolah/madrasah berbasis BIM sedang diimplementasikan guna percepatan penanganan sekolah/madrasah rusak berat akibat bencana di Provinsi Sulawesi Barat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI