Greta Thunberg Cs Ditangkap Israel Gegara Bela Palestina, Prabowo Diminta Turun Tangan

Selasa, 10 Juni 2025 | 13:17 WIB
Greta Thunberg Cs Ditangkap Israel Gegara Bela Palestina, Prabowo Diminta Turun Tangan
Greta Thunberg Cs Ditangkap Israel Gegara Bela Palestina, Prabowo Diminta Turun Tangan. (Instagram/gretathunberg)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Indonesia diminta untuk tidak tinggal diam menyikapi penangkapan aktivis lingkungan asal Swedia, Greta Thunberg, dan 11 rekannya oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada Senin dini hari, 9 Juni 2025. Mereka ditahan saat menjalankan misi kemanusiaan ke Gaza dengan membawa bantuan untuk warga sipil yang terdampak agresi militer Israel.

Desakan itu disampaikan Direktur Geopolitik GREAT Institute, Teguh Santosa.

GREAT Institute meminta agar Presiden terpilih Prabowo Subianto segera turun tangan, baik untuk mendorong pelonggaran blokade terhadap Jalur Gaza maupun untuk menekan Israel agar membebaskan para aktivis yang ditahan.

Apalagi, Indonesia telah menerima susi dua negara sebagai jalan keluar yang paling kredibel untuk menyelesaikan konflik di Gaza.

“Sudah semestinya kita mengingatkan Israel dan Amerika Serikat yang selalu mendukung aksi teror Israel di Palestina bahwa prinsip two state solution hanya efektif bila dibarengi penghormatan terhadap nilai-nilai kemanusiaan,” ujar Teguh dalam keterangan tertulis yang dikutip Suara.com pada Selasa (10/6/2025).

Greta dan timnya diketahui berlayar menggunakan kapal Madleen yang dioperasikan oleh Freedom Flotilla Coalition (FFC), sebuah jaringan internasional yang rutin mengirim bantuan ke Gaza. 

Greta Thunberg. [Twitter/Greta Thunberg/captured]
Greta Thunberg. [Twitter/Greta Thunberg/captured]

Misi mereka kali ini kembali terganjal blokade ketat militer Israel, dan seluruh awak kapal ditangkap saat mencoba menembus wilayah perairan yang dikontrol IDF.

Lembaga kajian yang juga dipimpin oleh Syahganda Nainggolan itu menilai penahanan tersebut sebagai bentuk penculikan yang dilakukan secara terang-terangan oleh negara terhadap warga sipil internasional. 

Mereka meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bertindak lebih tegas dalam menekan Israel.

Baca Juga: Istana Tanggapi Isu Reshuffle di Kabinet Prabowo: Nanti Dikira Bohong, Memang Belum Ada

Namun demikian, Teguh menyadari bahwa harapan terhadap Dewan Keamanan PBB semakin menipis, terutama setelah Amerika Serikat kembali menggunakan hak vetonya dalam sidang terkait gencatan senjata di wilayah Palestina-Israel.

Di sisi lain, Majelis Umum PBB dinilai masih bisa berperan dalam merespons situasi ini.

“Meskipun tidak memiliki kekuatan mengikat secara hukum, Resolusi Majelis Umum PBB dapat mempengaruhi perkembangan hukum internasional di mana resolusi tersebut dapat menjadi cerminan dari nilai-nilai global yang diterima luas,” pungkas Teguh.

Greta Thunberg dkk Ditangkap Israel

Aktivis lingkungan Swedia Greta Thunberg menyatakan pasukan Israel menculiknya selama misi bantuan ke Gaza dalam sebuah pidato video yang dipublikasikan pada Senin, serta menyerukan tekanan pada Swedia untuk mengupayakan kebebasan seluruh relawan.

"Kami telah dicegat dan diculik di perairan internasional oleh pasukan Israel atau pasukan yang mendukung Israel. Saya mendesak semua teman, keluarga, dan kawan saya untuk menekan pemerintah Swedia agar membebaskan saya dan yang lainnya sesegera mungkin," kata Thurnberg dalam sebuah video yang dipublikasikan oleh Freedom Flotilla Coalition, yang mengoperasikan kapal tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI