Suara.com - Wakapolres Metro Jakarta Pusat, AKBP Setyo Koes Heriyanto menyatakan para pelaku kejahatan di Jakarta Pusat rata-rata mengkonsumsi narkotika dalam melakukan tindak pidana. Hal itu diungkapkan saat jumpa pers kasus dugaan provokasi tawuran disertai pencurian sepeda motor di kawasan Jakarta Pusat.
"Jadi korelasi kejadian ini dapat disambungkan bahwa selama ini kami dapatkan pelaku kejahatan di wilayah Polres Jakpus selalu menggunakan atau menyalahgunakan narkoba dalam lakukan aksi kejahatannya," kata Setyo di Polres Jakarta Pusat, Rabu (13/10/2021).
Fakta itu diketahui setelah polisi melakukan penangkapan dan kemudian melakukan tes urin. Salah satu contohnya adalah seorang pemuda berinisial JK (27) yang urinnya positif mengandung amphetamin atau sabu usai ditangkap karena memprovokasi warga Kwitang dan warga Kali Pasir untuk melakukan tawuran.
"Ini dapat kami buktikan setelah penangkapan, cek urin ternyata para pelaku tersebut positif mengandung amphetamin," sambungnya.
Penangkapan JK
JK ditangkap oleh jajaran Polsek Senen buntut dari aksi provokasi hingga menyebabkan tawuran pada 3 Oktober lalu. Tawuran itu melibatkan warga Kwitang dengan warga Kali Pasir, Jakarta Pusat.
JK ditangkap di kawasan Kwitang, Jakarta Pusat pada Jumat (8/10) sekitar pukul 11.30 WIB. Penangkapan itu bermula dari informasi yang diterima polisi dari masyarakat yang menyebut sosok JK sebagai provokator yang menyebabkan tawuran terjadi.
Setelah melakukan penangkapan, polisi menemukan fakta lain dari sosok JK. Tidak hanya memprovokasi hingga tawuran terjadi, dia rupanya turut melakukan tindak pidana lainnya, yaitu mencuri sepeda motor dan menggunakan narkotika jenis sabu.
Hal iti diketahui dari temuan satu unit sepeda motor yang dibawa oleh JK. Setelah dilakukan penggeledahan, ditemukan barang bukti berupa kunci letter T dari tangan JK.
Baca Juga: Seorang Pemuda Sengaja Ngompor-ngompori Tawuran Biar Bisa Mencuri
"Jadi hal menarik bahwa setelah pengamanan kami dapatkan kendaraan yang dibawa JK didalamnya juga ada kunci T dan setelah diinterogasi itu hasil pencurian," jelas Setyo.