Dia menyertakan nomor WA yang dapat dihubungi. Selain lewat WA, komunikasi juga bisa dilakukan lewat direct message Twitter.
Tarif yang ditawarkan EVS untuk sekali kencan dengan istrinya, kata polisi, "relatif, mulai Rp1 juta.”
Jika setuju dengan harga yang ditentukan, EVS akan mengantarkan istrinya ke sebuah hotel untuk transaksi sekaligus melakukan praktik pelanggaran hukum.
Kasus tersebut sekarang sedang dalam penanganan pihak berwajib.
EVS sudah ditetapkan menjadi tersangka. Dia disangkakan dengan Pasal 2 UU RI Nomor 21 Tahun 2007 tentang TPPO dan atau Pasal 30 Jo. Pasal 4 ayat 2 huruf D UU RI Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi dan atau Pasal 45 UU RI Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi dan atau Pasal 45 UU RI Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan atau Pasal 296 KUHP dan atau Pasal 506 KUHP.
Banyak kasus
Kasus di Sidoarjo dan Kediri ibarat fenomena gunung es perdagangan orang.
Data International Organization for Migration (IOM) yang disampaikan dalam salah satu webinar menyebutkan jumlah kasus TPPO yang diterima IOM pada 2020 meningkat menjadi 154 kasus. Angka kasus TPPO di Indonesia disebutkan naik dan paling banyak korban eksploitasi seksual (Republika).
Sedangkan data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, selama pandemi terjadi peningkatan kasus TPPO. Pada 2019 terdapat 213 kasus, meningkat menjadi 400 kasus pada tahun 2020.
Baca Juga: Kisah Prostitusi Paksa: Mereka Memaksa Kami Berhubungan Seks 15 Kali Sehari
Sementara data Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban, jumlah permohonan pelindungan saksi dan korban TPPO juga meningkat 15,3 persen pada tahun 2020. [Beritajatim dan berbagai sumber]