Anggota parlemen Iran lainnya, Behrouz Mohebbi Najmabadi, lewat cuitan di Twitter minggu (17/10) menulis, negosiasi akan dilanjutkan "minggu ini".
Peringatan dari Israel Sementara itu, Israel memperingatkan bahaya potensi perlombaan senjata nuklir di Timur Tengah jika Iran berhasil membangun bom nuklir.
Peringatan tersebut dilayangkan menyambut rencana dimulainya lagi perundingan nuklir di Wina.
"Iran hari ini lebih dekat untuk menciptakan bahan fisil untuk senjata nuklir daripada di masa lalu," ujar seorang pejabat keamanan Israel yang tidak disebutkan namanya, sebagaimana dikutip oleh dpa.
"Fakta ini memiliki implikasi yang signifikan untuk keamanan negara Israel. Negara kaml tidak tertarik berperang dengan Iran, tapi kami tidak akan mengizinkan Iran untuk memperoleh senjata nuklir," katanya lebih lanjut: "Mengingat kemajuan program nuklir Iran, kami sedang mempersiapkan semua opsi dan skenario, termasuk kemampuan militer", tambah pejabat keamanan Israel itu.
Israel sendiri secara tidak resmi disebut-sebut sudah memiliki senjata nuklir, dan diyakini punya lebih dari 90 hulu ledak nuklir, demikian menurut beberapa perkiraan.
Namun, Israel sengaja menghindari berkomentar tentang program nuklirnya untuk menghindari konfrontasi. Angkatan udara Israel telah berulang kali menyerang sasaran di negara tetangga Suriah untuk mencegah Iran mendapatkan pijakan lebih lanjut di sana.
Iran juga membantu organisasi militan Hezbullah untuk memproduksi rudal presisi di Lebanon, kata pejabat keamanan tadi.
"Proyek tersebut merupakan ancaman strategis bagi Israel."
Baca Juga: Dilanda Krisis Energi, Inggris Bakal Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Sebelum 2024
"Perubahan bersejarah dalam hubungan dengan negara-negara Arab juga akan termasuk komponen keamanan," kata pejabat itu, merujuk pada Kesepakatan Abraham yang merupakan jalinan hubungan diplomatik antara Israel dengan beberapa negara Arab dengan dimediasi oleh Amerika Serikat.
"Ini adalah kesempatan bagi negara mana pun yang ingin terlibat di wilayah Timur Tengah untuk menghadapi ancaman bersama." rzn/as(dpa,afp)
