Suara.com - Dua dari tujuh saksi yang dihadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam sidang lanjutan kasus Unlawful Killing Laskar FPI adalah anggota Polri. Mereka adalah Enggar Jati Nugroho, anggota Brimob Polda Jawa Barat dan Toni Suhendar, anggota Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (26/10/2021), keduanya hadir secara virtual.
Edgar mengaku, saat kejadian yang berlangsung pada 7 Desember 2020 dini hari, tengah bertugas memantau jalur pengiriman vaksin dari Jakarta ke Bandung.
Pada saat bersamaan, tepat pada pukul 00.30 WIB, satu unit mobil berwarna abu-abu milik Laskar FPI melintas di lokasi tempat Enggar bertugas. Saat itu, lanjutnya, kondisi mobil dengan jenis Chevrolet Spin itu dalam kondisi pecah ban depan dan belakang serta velg mengeluarkan percikan api imbas adanya gesekan.
"Ada mobil mau exit, nah (mobil Laskar FPI) menabrak dan berhenti di situ," ungkap Enggar.
Tidak lama berselang, ada mobil milik anggota kepolisian berhenti di lokasi. Orang-orang itu berteriak 'polisi' dan langsung ditanya oleh Enggar, "Dari mana? Dijawab dari PMJ (Polda Metro Jaya)”.
Singkat kata, polisi dari Polda Metro Jaya tersebut langsung melakukan penggeledahan di mobil abu-abu milik Laskar FPI tersebut. Bahkan,Enggar yang juga sempat melongok isi mobil turut mendapati beberapa senjata di dalamnya.
Saat proses penggeledahan, empat orang yang berada di mobil abu-abu itu—yang diketahui sebagai Laskar FPI—diminta untuk keluar. Setelahnya, empat orang itu diminta untuk tiarap.
"Ada yang mendekati mobil, tidak lama empat orang keluar dari mobil dan dikeluarkan ditiarapkan di sebelah kiri, nggak jauh dua sampai tiga meter dari mobil di area terbuka. Memang di depan warung ada space untuk parkir," papar dia.
Baca Juga: Briptu Fikri Tanggapi Keterangan Saksi di Sidang Unlawful Killing Laskar FPI
Enggar mengatakan, senjata yang berada dalam mobil abu-abu itu adalah samurai (seperti pengakuan saksi lain) hingga dua pucuk senjata api jenis revolver.
"Bawa senjata, ada saya lihat bawa senjata jenis pistol, setelah saya mengatur anggota untuk pengamanan area, ada yang membawa dari Chevrolet dibawa keluar, senjata api Revolver dua berwarna abu-abu silver, ada semacam samurai, golok," jelasnya.
![Polisi melakukan reka ulang penembakan 6 Laskar FPI, Senin (14/11/2020) [Foto: Antara]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/12/14/87845-penembakan-laskar-fpi.jpg)
Saksi Ratih
Sementara itu, Ratih binti Harun, seorang pegawai warung di Rest Area KM. 50 memberikan kesaksian soal kejadian yang terjadi pada 7 Desember 2020 dini hari lalu. Singkatnya, Ratih terbangun dari lelap di warung tempatnya bekerja usai mendengar bunyi seperti mobil yang mengerem secara mendadak.
Di warung itu, Ratih tidak sendiri. Dia bersama satu orang lain yang turut menjadi saksi dalam persidangan ini, yakni Eis Asmawati binti Solihan.
"Mendengar rem mobil, ngerem mendadak, saya langsung bangun lihat ke depan," kata Ratih dalam kesaksiannya.