Menteri-menteri Ekonomi Disentil PDIP Sibuk Urus Capres, Pernyataan Golkar Bela Airlangga

Kamis, 11 November 2021 | 11:43 WIB
Menteri-menteri Ekonomi Disentil PDIP Sibuk Urus Capres, Pernyataan Golkar Bela Airlangga
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga [instagram]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Pada Maret 2020 diawal pandemi, kata dia, rakyat Indonesia yang miskin berjumlah 11,16 juta jiwa, setahun setelah pandemi, yakni Maret 2021 rakyat yang miskin naik menjadi 12,17 juta jiwa. 

"Tekanan ekonomi akibat pandemi juga meningkatkan jumlah rakyat kita yang menganggur. Pada Februari 2020 rakyat kita yang menganggur berjumlah 6,93 juta jiwa, meningkat sebesar 1,82 juta orang pada Februari 2021," ungkapnya. 

Kemudian Said juga memaparkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga belum berjalan normal seperti era sebelum pandemi covid-19, berkisar 5 persenan. Tiga kuartal disepanjang 2021 angka pertumbuhan ekonomi masih dilevel 3,24 persen, meskipun menunjukkan tren perbaikan dibandingkan tahun 2020.

"Konsumsi rumah tangga rakyat kita juga masih tertahan, Tanya tumbuh 1,5 persen selama tiga kuartal di tahun 2021 ini," tuturnya. 

Pandemi juga, kata dia, memberi tekanan terhadap kinerja BUMN. BUMN menurutnya, terjebak pada utang, seperti Garuda Indonesia, Hutama Karya, Waskita Karya, Bumi Putera, hingga PLN. Menurutnya, hal itu semua persoalan serius yang harus ditangani dengan penuh perhatian. 

Hal itu pula yang membuat dirinya mendesak agar para menteri bidang ekonomi tak fokus pada hal-hal yang lain di luar pekerjaannya. Apalagi persoalan untuk mempersiapkan diri untuk Pilpres 2024.

"Ingat sumpah jabatannya, sejak awal dilantik diminta berkomitmen membantu Presiden Joko Widodo, tugasnya menyukseskan progam program presiden," ujarnya. 

"Tidak ada visi misi menteri, yang ada adalah visi dan misi presiden, jadi aneh bila ada menteri menebar video dan fotonya di layar ATM bank bank pemerintah," sambungnya.

Baca Juga: Legislator Golkar Sarankan Nadiem Revisi Permendikbud 30 Agar Tak Multitafsir

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI