Diskriminasi, Omicron Tak Akan Batasi Perjalanan Kalau Ditemukan di Eropa

SiswantoABC Suara.Com
Senin, 06 Desember 2021 | 17:03 WIB
Diskriminasi, Omicron Tak Akan Batasi Perjalanan Kalau Ditemukan di Eropa
Omicron. (Dok. Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Diplomat top Afrika Selatan untuk Australia menuduh pemerintah federal mendiskriminasi negara-negara Afrika, setelah larangan perjalanan diberlakukan untuk mencoba memperlambat penyebaran varian baru Omicron COVID-19.

Penerbangan dari sembilan negara Afrika ke Australia dihentikan pekan lalu, menyusul ditemukannya varian tersebut.

Warga negara dan penduduk tetap Australia masih dapat kembali ke Australia melalui negara ketiga tetapi diwajibkan karantina selama dua minggu pada saat kedatangan.

Tetapi turis dari negara-negara tersebut telah dilarang masuk ke Australia.

Di Afrika Selatan, kasus COVID-19 naik hampir empat kali lipat dalam empat hari terakhir.

Komisaris tinggi Afrika Selatan untuk Australia, Marthinus van Schalkwyk, berpendapat bahwa situasi COVID-19 harus dinilai dari jumlah kasus,  dan bukan hanya terkait varian Omicron.

Angka COVID-19 Afrika Selatan lebih sedikit dibanding Inggris

MArthinus mengatakan, angka kasus di Afrika Selatan masih lebih sedikit daripada negara-negara seperti Inggris, yang akses perjalanannya ke Australia tidak dibatasi.

"Kami percaya ini adalah diskriminasi, karena satu-satunya perbedaan dari kebijakan ini adalah bahwa negara-negara ini berada di benua Afrika [dan] yang lainnya tidak," kata Marthinus van Schalkwyk.

"Angkanya bahkan tidak sebanding, baik dalam hal kematian dan jumlah kasus total."

Baca Juga: Ancaman Varian Omicron Makin Dekat, Menko Airlangga: 45 Negara Sudah Terkonfirmasi

Marthinus bersikeras bahwa Afrika Selatan telah bertindak dengan itikad yang baik, yakni menginformasikan kepada dunia sedini mungkin tentang adanya varian baru ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI