Fakta Menarik Gereja Katedral Jakarta dan Sejarahnya

Rifan Aditya Suara.Com
Sabtu, 25 Desember 2021 | 16:29 WIB
Fakta Menarik Gereja Katedral Jakarta dan Sejarahnya
Sejarah dan fakta menarik Gereja Katedral Jakarta - Penampakan Gereja Katedral Jakarta saat perayaan Natal 2020. (Suara.com/Ummi HS)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Dijkman merancang gereja baru dengan dasar garis neo-Gothic, berbeda dengan tren neo-Klasik di Batavia yang disukai oleh Belanda karena mereka membangun struktur monumental untuk mendukung upaya kolonial mereka.

Sementara itu, gaya neo-Gothic populer untuk desain gereja di Eropa. Mode, yang terkenal karena warna gelap dan menara meruncing, mendapatkan daya tarik setelah beberapa dekade perang dan melambangkan pertobatan dan pendekatan kepada Tuhan di langit.

Umat Kristiani saat mengikuti Misa Natal di Gereja Katedral, Jakarta Pusat, Sabtu (25/12/2021). [Suara.com/Alfian Winanto,]
Umat Kristiani saat mengikuti Misa Natal di Gereja Katedral, Jakarta Pusat, Sabtu (25/12/2021). [Suara.com/Alfian Winanto,]

Memiliki Tiga Menara

Seperti di katedral di Eropa, fakta menarik Gereja Katedral Jakarta memiliki tiga menara, masing-masing dengan desain yang berbeda. Dua menara setinggi 60 meter terletak di bagian depan.

Kiri disebut Benteng Daud, mewakili kekuatan raja dalam melindungi rakyatnya, sedangkan kanan disebut Menara Gading untuk melambangkan kemurnian Perawan Maria. Berdiri hanya setinggi 45 meter, menara ketiga – Angelus Dei, atau Malaikat Allah – terletak di atas altar utama gereja.

Di Eropa, struktur neo-Gothic biasanya dibuat dari batu. Di Jakarta, Dijkman, memanfaatkan kemampuan pengrajin lokal, menggunakan batu bata 20x40 cm, dengan kayu dan sirap untuk atap, yang kemudian diubah menjadi tembaga untuk menghindari kebocoran.

Sayangnya, Dijkman tidak pernah melihat gereja selesai, karena penyakit memaksanya kembali ke Belanda. Sementara konstruksi, berlanjut di bawah Marius Hulswit, seharusnya memakan waktu tiga tahun saja untuk selesai. Akan tetapi, pembangunan memakan waktu satu dekade, karena berbagai sebab.

Suasana umat Kristiani saat mengikuti Misa Natal di Gereja Katedral, Jakarta Pusat, Sabtu (25/12/2021). [Suara.com/Alfian Winanto,]
Suasana umat Kristiani saat mengikuti Misa Natal di Gereja Katedral, Jakarta Pusat, Sabtu (25/12/2021). [Suara.com/Alfian Winanto,]

Misa Pertama Gereja Katedral Jakarta

Fakta menarik Gereja Katedral Jakarta berikutnya adalah mengenai misa pertamanya. Gereja mengadakan misa pertamanya pada tanggal 21 April 1901. 

Baca Juga: Hari Natal, Anies Ajak Jadikan Jakarta Sebagai Rumah yang Mempersatukan

Dalam seni arsitekturnya, katedral dilengkapi dengan cathedra, tahta yang digunakan oleh seorang uskup agung, dan jendela rosetta. Jendela ini, ikon Katedral Jakarta, terletak di atas architrave gerbang utama dengan dua pintu kayunya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI