Doa Qunut untuk Makmum: Bacaan Latin dan Artinya

Rifan Aditya Suara.Com
Senin, 10 Januari 2022 | 10:53 WIB
Doa Qunut untuk Makmum: Bacaan Latin dan Artinya
Doa Qunut untuk Makmum: Bacaan Latin dan Artinya - Ilustrasi Salat. (Elements Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kerap terjadi perdebatan dan menimbulkan pertanyaan seperti misalnya bagaimana jika imam seorang penganut mazhab syafi'i dan makmum adalah penganut madzhab hanafi yang tidak membaca doa qunut di waktu shalat subuh?

Mengenai permasalahan doa qunut untuk makmum tersebut, Islam.nu.or.id menuturkan:

“Imam Syafi’i ra pernah meninggalkan do’a qunut ketika shalat Subuh bersama para pengikut madzhab Hanafi di dalam masjid mereka di sekitar Baghdad. Menurut para ulama madzhab Hanafi hal tersebut dilakukan sebagai bentuk penghormatan Imam Syafi’I terhadap Imam Abu Hanifah (adaban ma’al imam). Tetapi menurut ulama madzhab syafi’i, Imam Syafi’i ketika itu berubah ijtihadnya,” 

Kisah itu tercatat dalam Wizaratul Awqaf was Syu`un al-Islamiyyah-Kuwait, Al-Mausu’ah al-Fiqhiyyah al-Kuwaitiyyah, Kuwait-Darus Salasil, juz II, halaman 302.

NU Online menuturkan agar terjalin keharmonisan dalam menjalankan ibadah maka diambil jalan tengah, makmum diam dan memberi kesempatan imam dalam masyab syafi'i untuk membaca qunutnya sampai selesai. Dianjurkan kepada imam untuk membaca qunut dalam suara rendah.  Hal itu berdasarkan penjelasan yang tercantum pada Al-Mawardi, Al-Hawi fi Fiqhis Syafi’i, Beirut, Darul Kutub Al-‘Ilmiyyah, cet ke-1, 1414 H/1991 M, juz II, halaman 145, berbunyi:

“Pasal kedua mengenai kondisi mengeraskan dan merendahkan suara ketika membaca do’a qunut dalam shalat. Apabila mushalli (orang yang shalat) itu shalat munfarid (shalat sendirian), sebaiknya ia memelankan suara ketika membaca do’a qunut. Sedangkan apabila ia menjadi imam maka dalam hal ini ada dua pendapat. Pendapat pertama menyatakan bahwa sebaiknya ia memelankan suara dalam membaca do’a qunut karena merupakan do’a. Sedangkan posisi doa itu sendiri adalah israr (merendahkan suara). Allah ta’ala berfirman: “Jangan kamu mengeraskan suaramu dalam shalat dan jangan pula merendahkannya,” (QS Al-Isra` [17]: 110). Pendapat kedua menyatakan sebaiknya meninggikan suara dalam membaca do’a qunut sebagaimana meninggikan suara ketika membaca sami’allahu liman hamidah tetapi bukan seperti dalam membaca ayat,”

Sementara jika terjadi hal sebaliknya, imam bermazhab Hanafi dan makmum menganut mazhab syafi'fi, Imam dapat memberi kesempatan kepada makmum untuk membaca doa qunut. Imam diam sebentar, dalam waktu yang kira-kira cukup untuk membaca doa qunut kemudian dilanjutkan. 

Demikian itu penjelasan singkat tentang doa qunut untuk makmum dan imam, mulai dari bacaan latin, arti hingga perdebatan yang muncul lantaran perbedaan mazhab.

Kontributor : Mutaya Saroh

Baca Juga: Bacaan Doa Qunut Witir Setelah Sholat Tarawih

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI