Ketabahan Istri Tertular HIV dari Suami: Berjuang di Tengah Tekanan Demi Persiapkan Masa Depan Anak

Siswanto Suara.Com
Senin, 17 Januari 2022 | 07:00 WIB
Ketabahan Istri Tertular HIV dari Suami: Berjuang di Tengah Tekanan Demi Persiapkan Masa Depan Anak
Ilustrasi HIV/AIDS [Yayasan AIDS Indonesia]

Dia menyesal baru belakangan menyadari ternyata suaminya pecandu narkoba. Mengapa suami tak pernah cerita. Konsumsi narkoba dengan jarum suntik berganti-gantian ialah faktor risiko orang terinfeksi HIV.

Tapi rasanya sia-sia kalau marah dan menyalahkan. Semua sudah terjadi.

Tidak harmonis

Kehidupan rumah tangga mereka semakin lama semakin tidak harmonis.

Hingga bertahun-tahun setelah menjadi orang dengan HIV, suami bukannya menjadi pribadi yang bijak, tapi semakin egois.

Ibu berjilbab menyebut suaminya sering marah tanpa alasan yang jelas.

Selalu merasa paling benar, walaupun sebenarnya sikap dan tindakannya sering menyakiti istri.

Suami yang tidak peduli dengan istri. Suami yang posesif dan semakin mengekang kebebasan istri. Setiap akhir pekan, ponsel istri ditahan. Akun di media sosialnya dihapus semua.

"Dia pernah bilang, kalau dia nanti meninggal, saya tidak boleh nikah lagi," kata ibu berjilbab.

Baca Juga: Kisah Sopir Bajaj Perempuan: Berani Lawan Pelecehan, Berteman dengan Preman

Ibu berjilbab heran dengan tindak-tanduk suaminya. Padahal dia tidak pernah kepikiran untuk mendua, seperti yang mungkin dipikirkan suami.

Makin lama ibu berjilbab makin tertekan. Yang dia inginkan dari suaminya tidak banyak. Cuma menjadi suami yang lebih sabar dan sayang istri.

Dia sudah berusaha menyampaikan isi hatinya, tapi rasa-rasanya tak berdampak pada suami.

Dengan watak suaminya yang seperti itu, dia mengaku siap jika sewaktu-waktu diajak cerai.

Dia merasa sudah tidak ada cinta lagi dalam kehidupan rumah tangganya.

Jika pikirannya sedang liar, dia menunggu suami melakukan KDRT agar bisa menjadi alasan mengusirnya dari rumah dan melaporkannya kepada polisi.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI