Ucapan Arteria Dahlan yang Menyinggung Masyarakat Sunda Membuat PDI Perjuangan Terancam di Jawa Barat

Siswanto Suara.Com
Jum'at, 21 Januari 2022 | 14:03 WIB
Ucapan Arteria Dahlan yang Menyinggung Masyarakat Sunda Membuat PDI Perjuangan Terancam di Jawa Barat
Anggota Komisi III DPR Arteria Dahlan saat ditemui wartawan di gedung parlemen. (Suara.com/Novian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Saya lihat di Jawa Tengah juga bupati, wali kota, gubernur sering juga menggunakan bahasa Jawa dalam kegiatan kesehariannya. Ini adalah bagian dari kita menjaga dialektika bahasa sebagai keragaman Indonesia," kata Dedi.

Setelah menjadi anggota DPR, Dedi mengaku sering menyelipkan bahasa Sunda dalam rapat-rapat di Senayan.

"Justru itu malah membuat suasana rapat rileks tidak tegang. Sehingga apa yang ada di pikiran kita, gagasan kita bisa tercurahkan. Dan lama-lama anggota yang rapat sedikit banyak mendapat kosakata baru bahasa Sunda yang dimengerti," kata Dedi.

"Jadi bagi saya tidak ada problem apapun orang mau menggunakan bahasa daerah manapun di Nusantara ini selama itu bisa dipahami oleh peserta rapat atau acara yang kita pimpin."

Dedi menegaskan berbahasa daerah bukan berarti tidak nasionalis. Sebab nasionalisme dibangun dari kekuatan daerah.

"Jadi kalau kajati terima suap saya setuju untuk diganti, tapi kalau pimpin rapat pakai bahasa Sunda apa salahnya?" kata dia.

Arteria Dahlan menegaskan tujuannya meminta jaksa agung mencopot kajati yang berbahasa Sunda dalam rapat bukan untuk mendiskreditkan orang Sunda.

"Tidak ada kaitannya, tidak ada mendiskreditkan orang Sunda," kata Arteria Dahlan.

Arteria Dahlan berharap ucapannya jangan disalahtafsirkan. Menurut dia, yang dia lakukan justru untuk memberikan keberpihakan kepada para pemilik dan pemegang jabatan strategis di Kejaksaan Agung yang orang Sunda.

Baca Juga: 8 Nama Asli Artis Keturunan Sunda, Aura Kasih Beda Banget!

"Saya katakan mereka adalah pilihan-pilihan yang tepat. Buktinya apa, kejaksaan kan berjalan dengan baik. Nah ini yang kita coba kritisi. Jadi jangan ditafsirkan yang berbeda," kata Arteria Dahlan.

Dia yakin jaksa agung memahami pernyataannya.

"Kalau dicermati baik-baik, tidak, tanyakan pada jaksa agungnya, kepada institusi kejaksaan, pastinya mereka mengatakan yang dikatakan saya itu yang benar," ujar Arteria Dahlan.

Permintaan mencopot kajati yang menggunakan bahasa Sunda dalam rapat, kata Arteria Dahlan, tidak dimaksudkan untuk melarang orang berbahasa daerah.

"Kita tidak melarang bahasa daerah. Kita yang membuat undang-undangnya, kita tidak melarang itu, tapi mempertontonkan dengan secara sengaja sehingga jaksa-jaksa yang lain merasa 'oh kalau gitu nanti yang dikatakan Sunda Empire terbukti' itu yang membuat kita gerah'," kata Arteria.

Meskipun Arteria Dahlan sudah berupaya memberikan penjelasan mengenai duduk masalahnya, reaksi negatif terhadap Arteria Dahlan terus menguat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI